FaktualNews.co

Demo Berlanjut, Mahasiswa Segel Ruang Kerja Wakil Rektor Tiga Unira Madura

Peristiwa     Dibaca : 1232 kali Penulis:
Demo Berlanjut, Mahasiswa Segel Ruang Kerja Wakil Rektor Tiga Unira Madura
FaktualNews.co/mulyadi
Mahasiswa segel ruang kerja wakil rektor tiga Unira Madura

PAMEKASAN. FaktualNews.co – Mahasiswa Universitas Madura (Unira) melakukan penyegelan terhadap ruang kerja Wakil Rektor Tiga Kemahasiswaan Yudi Heryadi. Sabtu, (20/07/2019). Hal itu dilakukan lantaran mereka kecewa terhadap Yudi Heryadi yang enggan menemui massa aksi.

“Terpaksa kami lakukan penyegelan terhadap ruang kerja Yudi Heryadi selaku wakil rektor tiga kemahasiswaan Unira Madura,” kata koordinator aksi Husni Haris.

Dikatakannya, penyegelan tersebut dilakukan karena para demonstran merasa kecewa. Yudi Heryadi enggan menemui massa aksi.

Penyegelan dilakukan  dengan memasang  kain bertulisan Mundur Yudi Heryadi dari jabatan Wakil Rektor Tiga Universitas Madura.

“Kami akan buka segel ini jika ada perwakilan dari pimpinan kampus yang bisa menemui teman-teman mahasiswa,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa Universitas Madura (Unira Madura) melakukan demonstrasi kepada kantor rektorat. Mereka meminta Yudi Heryadi segera mundur dari jabatannya.

Sebab, pria yang sekaligus menjabat sebagai dewan kehormatan Unira itu sering kali mengeluarkan keputusan sepihak dan kontraversi terhadap mahasiswa.

“Saya meminta bapak Yudi Heryadi segera diganti. Dia tidak layak menjadi pemimpin. Pemimpin itu perlu yang tegas dan memberikan keputusan yang adil,” teriak Husni saat melakukan orasi.

Salah satu keputusan yang di keluarkan Yudi Heryadi yang dinilai tidak adil adalah tentang adanya surat keputusan terkait adanya penyelenggaraan pemilu, yang isinya minta menggelar Pemilihan Suara Ulang (PSU).

“Kami juga menolak PSU. Dewan kehormatan dan kemahasiswaan tidak perlu mengeluarkan surat keputusan yang menguntungkan salah satu pihak,” tegasnya.

Penolakan terhadap adanya PSU tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, bagi Husni, penggelaran pemilu di tengah tingkatan mahasiswa cukup menghabiskan dana dan tenaga sedikit. Dia meminta agar pihak rektor tidak perlu menggelar PSU.

“Dana untuk pemilu itu cukup besar. Alangkah baiknya digunakan untuk kebutuhan yang lain,” teriaknya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah