LAMONGAN, FaktualNews.co – Proses ekskavasi situs tahap ketiga Candi Patakan di Dusun Montor, Desa Patakan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, menyedot animo masyarakat. Buktinya, pelajar dan masyarakat umum berbondong mendatangi lokasi candi.
Seperti yang dilakukan murid MI Muhammadiyah Patakan. Minggu (21/7/2019) mereka datang ke situs Candi Patakan untuk mengetahui dan belajar tentang sejarah serta proses ekskavasi yang sedang berlangsung.
“Kami ingin tahu peninggalan masa lalu yang ternyata juga ada di Lamongan, terutama di desa kami,” ujar Nabila pelajar kelas 5 MI Muhammadiyah Patakan. Minggu (21/07/2019).
Proses ekskavasi kali ini telah memasuki tahap perluasan galian yang ada di sekitar bangunan candi utama. Pemerhati budaya Lamongan Supriyo, yang turut serta dalam proses ekskavasi tahap ketiga ini mengatakan, perluasan galian di sekitar bangunan utama ini mengikuti pola grid bangunan utama, yaitu 2×2 meter dari grid atau bangunan yang sudah terbuka.
Ditambahkan, grid 2×2 meter di sisi timur dan 2×2 meter di sisi utara. “Selain itu, 2×2 meter lagi di dua titik lokasi bagian barat dan dua titik bagian timur.”terang Priyo
Sementara itu, arkeolog BPCB Trowulan, Mojokerto, Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, dari ekskavasi lanjutan ini diketahui luas bangunan utama berbentuk persegi dengan panjang 18,88 meter dan lebar 13,55 meter. Dengan bentuk persegi, diduga bangunan ini adalah tempat ibadah berupa wihara yang dibangun pada masa muda Airlangga sekitar abad 10 atau 11.
“Dari temuan di lapangan dan struktur bangunan, dimungkinkan ini adalah bangunan tempat ibadah yang rusak karena gempa. Kerusakan akibat gempa ini terlihat runtuhannya bangunan,”jelas Wicaksono.