FaktualNews.co

Harga Cabai di Kota Pasuruan Terus Meroket, Tembus Rp 70 Ribu Per Kilogram

Ekonomi     Dibaca : 856 kali Penulis:
Harga Cabai di Kota Pasuruan Terus Meroket, Tembus Rp 70 Ribu Per Kilogram
FaktualNews.co/Aziz
Pedagang sayur di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan.

PASURUAN, FaktualNews.co – Harga eceran cabai di pasar tradisional Kota Pasuruan terus mengalami kenaikan cukup signifikan sejak sepekan ini.

Seperti di Pasar Kebonagung. Pekan lalu, harga cabai rawit naik dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 65 ribu perkilogram. Saat ini harga kembali naik menjadi Rp 72 ribu per kilogram .

Tidak hanya cabai rawit, harga berbagai macam jenis cabai turut naik. Seperti cabai rawit muda dari harga Rp 30 ribu per kilogram jadi Rp 52 ribu per kilogram. Jenis cabai lalapan semula harga Rp 50 ribu per kilogram, saat ini Rp 60 ribu per kilogram, cabai merah besar dari harga Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 90 ribu per kilogram.

Bahkan, cabai keriting dari harga Rp 55 ribu perkilogram menjadi Rp 60 ribu perkilogram.

“Pasokan cabai rawit dari tengkulak masih lancar. Namun naiknya harga cabai karena terpengaruh kiriman dari petani sedikit. Juga panen gagal. Kenaikan harga cabai berdampak menurunnya minat beli masyarakat pada cabai,” kata Subadar, pedagang sayur, Minggu (21/7/2019).

Sementara itu harga seluruh jenis sayuran yang di Pasar Kebonagung cenderung stabil. Bahkan harga eceran bawang merah turun, yang sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram saat ini menjadi Rp 24 ribu perkilogram.

Sementara untuk harga bawang putih dari harga Rp 28 ribu perkilogram menjadi Rp 27 ribu per kilogram .

Para pedagang mengaku tidak mengetahui pasti, kapan harga cabai akan turun. Diperkirakan, harga cabai justru masih akan mengalami kenaikan dalam sepekan ke depan.

“Dengan kenaikan harga cabai yang melonjak ini, saya dan pembeli lain rata-rata hanya beli 1 sampai 2 ons saja, untuk memenuhi kebutuhan dapur di rumah. Cabai mahal,”  kata Nur Aini, seorang pembeli.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah