FaktualNews.co

Dua Ruang Kelas SDN di Mojokerto Roboh Sejak 2018, Siswa Belajar di Rumdin Kasek

Pendidikan     Dibaca : 951 kali Penulis:
Dua Ruang Kelas SDN di Mojokerto Roboh Sejak 2018, Siswa Belajar di Rumdin Kasek
FaktualNews.co/amanu
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mojoroto, Kecamatan Jetis, Mojokerto, yang sebagian roboh dan rusak.

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Dua bangunan ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mojoroto, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto roboh pada 2018.

Sejak itu, puluhan siswa harus melalui proses belajar-mengajar di bangunan tua rumah dinas (rumdin) kepala sekolah. Rumdin ini yang biasanya ditempati tukang kebun.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto, Catur Irawan mengaku sudah menerima laporan kerusakan yang terjadi di SDN Mojoroto.

Menurutnya, usulan perbaikan juga tengah diproses tahun ini. ”Iya sudah dianggarkan TA (Tahun Anggaran) 2019,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi melalui fasilitas pesan singkat handphone, Rabu (24/07/19)

Namun, terkait realisasi dan alokasi anggaran yang diplot untuk membenahi bangunan, pihaknya mengaku belum bisa memberi rincian.

Saat ini, kata Catur, proyek fisik tersebut tengah diproses dan bangunan ruang kelas yang rusak segera disentuh perbaikan dalam waktu dekat ini.

“Yang jelas, sampai saat ini masih dalam proses, sesuai mekanisme,” tandasnya.

Sebelumnya, Setiyo Herysusanto guru kelas III dan IV SD Negeri Mojoroto mengatakan, sejak robohnya dua bangunan ruang kelas, yakni kelas V dan VI sejak 2018 lalu pihak sekolah telah mengajukan permohonan kepada pemerintah.

Namun hingga sampai saat ini masih belum ada realisasinya. “Terakhir, saya mendapatkan informasi pada Juni lalu, sudah disetujui dan akan dibangun pada September nanti. Semoga saja segera terealisasi,” ujarnya.

Menurutnya, imbas dari robohnya dua bangunan ruang kelas, menyebabkan puluhan siswa kelas V dan VI dipindahkan ke bangunan tua rumdin kasek yang biasanya di tempati oleh tukang kebun.

Sebenarnya, menurut Setiyo, berbagai fasilitas lain dari SDN Mojoroto, juga sudah tidak bisa dipakai sejak lama, dan sudah saatnya direnovasi.

Antara lain kamar mandi, katanya, sudah tidak bisa dipakai sejak enam tahun lalu. Bahkan dari enam kelas yang ada, beberapa harus digabung karena kondisinya sudah mengkhawatirkan.wa.

Misal, kelas tiga dan empat digabung jadi satu. Mereka harus belajar didalam satu ruangan berukuran 8 kali 5 meter persegi dengan sekat kayu.

“Jadi satu ruangan yang seharusnya di isi kelas tiga saja, kita gabung menjadi satu dengan kelas 4. Satu ruangan di isi 33 siswa siswi,” imbuhnya.

SDN Mojoroto sendiri berdiri sejak 1981, kini memiliki sebanyak 74 siswa. Terdiri dari, kelas satu I 9 siswa, kalas II 13 siswa, kelas III 20 siswa, kelas IV 12 siswa, kelas V 12 siswa dan kelas VI sebanyak 9 siswa.

“Yang memilik ruang kelas tersendiri sendiri hanya kelas 1 dan 2, selebihnya digabung-gabung,” tegasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags