Advertorial

Cara Jitu Poktan Gandan Cegah Hama Padi, Bupati Jombang : Ini Patut Dicontoh

JOMBANG, FaktualNews.co – Terobosan kelompok tani (Poktan) di Dusun Gandan, Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, dalam upaya mengantisipasi serangam hama di sawah setempat, patut diacungi jempol.

Sebab, kiat tersebut ternyata terbukti sukses membuat hasil panen padi di Dusun Gandan, melimpah tanpa adanya gangguan hama yang berarti.

Hal ini terungkap saat Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menghadiri panen raya di Desa Gajah, pada Rabu (23/7/2019). Sedangkan terobosan poktan yang ampuh itu yakni adanya tanaman bunga pengusir hama yang sengaja ditanam di sekitar padi milik petani.

Dalam kesempatan itu, Bupati Mundjidah yang meninjau area persawahan mengapresiasi ide cemerlang tersebut. Bahkan, selain bunga kiat poktan Gandan dalam membangun rumah burung hantu sebagai antisipasi serangan hama tikus juga mendapat dukungan penuh oleh Bupati Mundjidah.

Dalam sambutannya, bupati menyampaikan kiat Kelompok Tani Gandan untuk meningkatkan hasil panen dengan membuat area taman bunga dan rumah burung hantu di sekitar persawahan patut dicontoh oleh kelompok tani yang lain.

”Karena beberapa aroma bunga dapat mengusir hama sehingga hasil panen dapat meningkat,’’ ujarnya, Kamis (25/7/2019).

Hal semacam itu, lanjut bupati harus digaungkan secara serentak agar hasil panen padi secara keseluruhan di Kabupaten Jombang meningkat.

”Sehingga beberapa kendala yang selama ini kita hadapi dapat kita atasi sendiri. Bahkan secara alami, “paparnya.

Dalam kegiatan panen raya tersebut, hadir pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistiyo. Bupati Mundjidah didampingi sejumlah pejabat Pemkab Jombang lainya pun mengawali secara simbolis panen raya tersebut.

Sementara, dalam kesempatan itu, Bupati Mundjidah juga mengapresiasi struktur kelompok wanita tani di dusun setempat. Beberapa wanita janda di Dusun Gandan berperan aktif dalam pengembangan dan pembudidayaan tanaman pengusir hama dan tanaman sehat.

”Jadi kita juga ingin menggalakkan fungsi dan peran wanita yang terutama karena suaminya meninggal. Mereka punya sawah, akhirnya dibentuk kelompok wanita ini,’’ pungkasnya.