Cinta Ditolak Janda, Pemuda Lajang di Lamongan Pilih Mati Gantung Diri
LAMONGAN, FaktualNews.co – Agus Suprayitno (30) pemuda lajang asal Desa Sendangrejo Kecamatan Lamongan Kota mengakhiri hidup dengan gantung diri di teras gedung Taman Kanak-kanak (TK) Sendangsari II, Kamis (25/7/2018).
Di lokasi kejadian ditemukan motor milik korban yang diduga digunakan sebagai tempat memanjat saat korban mengikat lehernya dengan tali warna biru, dan kemudian menjatuhkan diri hingga tergantung.
Tak hanya sepeda motor, korban sebelum mengakhiri hidupnya juga meninggalkan secarik kertas berisi permohonan maaf Ida, janda yang menolak cintanya.
“Mohon maaf mbak Ida janda cantik anak satu, saya dulu pernah mengajak keluar dan kamu tolak. Sesudah itu saya stress,” demikian inti surat yang ditulis korban sebelum meninggal.
Kanit Reskrim, Ipda Amin mengungkapkan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.”Murni bunuh diri,” kata Amin, Kamis (25/07/2019).
Sepucuk surat yang ditinggal korban, selain menyebut nama perempuan bernama Ida, juga berisi permintaan maaf kepada semua temannya, orang tua, dan keluarga Ida.
Korban yang bekerja serabutan ini pertama kali ditemukan warga yang melintas di jalan dusun tepat dekat teras sekolah TK, Kamis pagi buta tadi. Warga tersebut kaget melihat korban dalam kondisi tergantung dengan jarak kaki dan lantai sekitar 10 sentimeter.
Sutris (31) tetangga korban mengaku, sekitar pukul 23.00 WIB, ia masih bertemu korban. Dan yang dilihatnya, korban sempat mondar – mandir di lingkungan rumahnya.
“Mungkin saat mondar – mandir tadi malam itu sudah ada rencana bunuh diri,” kata Sutris.
Keluarga korban sangat kaget, lebih-lebih mengetahui latar belakang yang menyebabkan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
“Adik saya semasa hidupnya adalah pemuda pendiam, tak mengira dia nekat bunuh diri hanya karena masalah asmara,” ujar Wandi kakak korban.
Korban dievakuasi oleh anggota Polsek Kota dan petugas Puskesmas Lamongan untuk di bawa ke RSUD Soegiri untuk di visum.
Sehari sebelumnya, kejadian serupa dilakukan Pardi (40) warga Dukuh Agung Kecamatan Tikung yakni mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.