FaktualNews.co

KKP Ajak Peternak Usaha Pakan di Jember Mandiri

Ekonomi     Dibaca : 2111 kali Penulis:
KKP Ajak Peternak Usaha Pakan di Jember Mandiri
FaktualNews.co/hatta
Direktur dan Obat Ikan Dirjen Perikanan Budidaya KKP Mimin Abdul Hamid KKP saat meninjau pabrik pakan ternak di Jember.

JEMBER, FaktualNews.co – Perwakilan Kementerian Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) berkunjung dan menggelar workshop tentang pakan mandiri di Desa Muneng, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jumat malam (27/7/2019).

Selain menggelar kegiatan tersebut, KKP RI juga meninjau langsung usaha budidaya ikan air tawar di desa setempat, dan mengajak khususnya para peternak ikan air tawar untuk meningkatkan produksi pakan mandiri.

Di sela kegiatan tersebut, Direktur dan Obat Ikan Dirjen Perikanan Budidaya KKP Mimin Abdul Hamid menyampaikan, pihaknya mendukung dan mengajak para peternak ikan khususnya jenis air tawar agar mampu memproduksi usaha pakan mandiri.

“Karena secara mandiri, harganya tentu lebih rendah, terus kualitasnya juga lebih baik dari pakan-pakan komersial,” kata Hamid kapada wartawan.

Dengan produksi mandiri, bahan-bahan lokal fresh dan alami, tentu saja ini akan dipilih oleh para pembudidaya sebagai pakan yang mereka gunakan.

Bahkan jika pakan seperti bekatul, tepung ikan, dan bahan-bahan lainnya murah, dan mampu bersaing dengan pakan pabrikan, akan lebih dipilih dan memberikan keuntungan bagi masyarakat.

“Karena kalau secara lokal, harga tentu lebih murah, dan mendukung dalam usaha mereka. dan ini tentu saja akan meningkatkan pendapatan masyarakat secara tidak langsung,” katanya.

Pelaku Usaha Pakan Mandiri, Arif Sugiartani, mengaku dirinya bersama dengan KUB Timur Mandiri dampingannya berupaya mengolah dan memproduksi massal pakan ternak secara mandiri.

“Jadi kita bersama-sama berusaha menciptakan pakan mandiri yang secara kualitas itu tidak kalah dengan pabrikan besar. Dan harga jauh di bawahnya,” kata Arif.

Lelaki yang juga seorang jurnalis di salah satu media cetak di Jember ini menyampaikan, pihaknya saat ini secara mandiri, memproduksi pakan dengan protein 33 sampi 35, yang harganya lebih terjangkau.

“Kami jual seharga Rp 280 ribu ke peternak, tapi syaratnya harus bergabung dengan koperasi masing-masing. Sementara di luar sana, pakan dari pabrikan besar sudah di atas Rp 300 ribu lebih. Dengan peternak ikan belum panen saja sudah untung,” ungkapnya.

Dengan keuntungan ini, sambung Arif, hasil dari peternak per kilo sekitar Rp 3.000. “Coba hitung jika satu ton. Jadi dengan mandiri, kualitas lebih, semua diuntungkan,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh