FaktualNews.co

Ribuan Warga Kediri, Berebut Hasil Bumi Larung Sesaji di Sungai Brantas

Wisata     Dibaca : 1557 kali Penulis:
Ribuan Warga Kediri, Berebut Hasil Bumi Larung Sesaji di Sungai Brantas
FaktualNews.co/Ubaidhillah//
Warga Kediri dalam acara larung sesaji.

KEDIRI, FaktualNews.co Ribuan warga Kota Kediri terlihat antusias mengikuti acara Larung Sesaji Labuh Bumi. Kegiatan tersebut  merupakan rangkaian hari jadi Kota Kediri ke 1140 yang digelar di barat Taman Brantas sekitar pukul 15.30 WIB. Minggu (28/7/2019).

Adapun sesajen yang dihanyutkan di Sungai Brantas pada sore ini adalah Kepala Sapi Brahman yang diletakkan di sebuah kursi, dan empat  ekor bebek hidup. Selain sesajen yang dilarungkan, ada sesajen yang diperebutkan oleh masyarakat yang hadir.

“Tadi yang diperebutkan seperti tumpeng palawija dan umbi-umbian, berkat, yang semua itu adalah hasil bumi kota kediri yang dibuat sesajen,” ungkap Nur Mukhyar Kepala Disbudparpora Kota Kediri.

Tak hanya sesajen hasil bumi saja yang diperebutkan, sesajen yang dihanyutkan juga sempat menjadi rebutan warga, beberapa orang yang hadir berenang ketengah sungai untuk berebut kepala sapi dan bebek.

“Biasanya memang begitu, mereka berebut di tengah sungai ketika sesajennya mulai dilarung. Jadi mereka berenang dari tepian menuju tengah sungai menunggu sesajen dilarung,” tutur Nur Mukhyar.

Ia juga mengatakan, acara yang digelar tiap tahun ini murni kegiatan untuk melestarikan budaya leluhur, tidak berhubungan dengan hal-hal gaib. “Ini murni kebudayaan, dan dengan ini kita juga berupaya menggaet wisatawan untuk datang ke Kediri,” ucapnya.

Ditempat berbeda, Dimas salah satu pengunjung yang berebut kepala sapi mengatakan, kepala sapi beserta bebek yang diperebutkan karena diyakininya membawa berkah. Sebab itu ia berusaha sekuat tenaga berenang mengejar perahu pengangkut sesajen ke tengah sungai.

“Ya memang katanya membawa berkah bagi yang berhasil membawanya, dan setelah berebutan tari syukur kita mendapatkan  dua ekor bebek hidup,” terangnya.

Dimas sangat menyayangkan kepala sapi yang telah dilarung tidak bisa didapatkan siapapun karena tempat kepala sapi yang dilarungkan rusak dan tenggelam. “Tempatnya kurang kuat tadi, akhirnya tidak ada yang mendapatkannya karena tenggelam ke dasar sungai,” tukasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin