FaktualNews.co

Sampah Menyumbat Drainase Jalan Benpas Mojokerto, PKL Ikut Sumbang Kekumuhan

Peristiwa     Dibaca : 1140 kali Penulis:
Sampah Menyumbat Drainase Jalan Benpas Mojokerto, PKL Ikut Sumbang Kekumuhan
FaktualNews.co/amanu
Drainase di sepanjang Jalan Benteng Pancasila (Benpas), Kota Mojokerto dipenuhi tumpukan sampah plastik.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Tumpukan sampah memenuhi  permukaan aliran drainase di sepanjang Jalan Benteng Pancasila (Benpas) Kota Mojokerto.

Selain menimbulkan bau busuk menyengat, ini boleh jadi merupakan imbas ketidakseriusan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam menciptakan Kota Mojokerto bebas sampah.

Tak hanya sampah plastik, di sepanjang drainase Jalan Benpas juga nampak banyak tusuk jajanan pedagang kaki lima yang turut menyumbat.

Pantauan di lokasi, setiap malam, dan kalau siang hari, khususnya saat berlangsungnya Car Free Day (CFD) Minggu, di sepanjang jalan Benpas berjajar  pedagang kaki lima, antara lain pedagang pentol bakar dan telur gulung. Kedua jajanan ini memerlukan tusuk, mirip tusuk sate.

Ahmad Khadafi, warga Kranggan, Kota Mojokerto mengungkapkan, selain kesadaran masyarakat terkait pembuangan sampah masih rendah, kesadaran pedagang mendirikan lapak di sepanjang jalan Benpas juga memprihatinkan.

”Imbasnya, sampah menyumbat aliran drainase,’’ ungkap Khadafi, Minggu (29/7/2019).

Menurutnya, meski setiap kali ada acara di Jalan Benpas selalu dibersihkan petugas terkait, dan drainase juga dibersihkan, namun keseriusan DLH dalam meuwujudkan kota bebas sampah ini mesti ditingkatkan.

Sehingga hal ini, tidak sampai menimbulkan dampak negatif. Utamanya terhadap kesehatan, kebersihan, lingkungan, atau perwajahan kota.

’’Karena lingkungannya kumuh. Jadi sumber penyakit,’’ terang Khadafi. Bau busuk sampah yang ditimbulkan juga menyengat.

Tak heran, bagi warga atau pengendara yang melintas harus menutupi hidung. ’’Ini pusat keramaian. Harusnya, jadi perhatian serius,’’ tambah Sadikin, warga lainnya.

Kebiasaan buruk membuang sampah tidak pada tempatnya semestinya tidak dibiarkan. Sebab, lambat laun justru akan membuat wajah Kota Mojokerto menjadi kumuh. Belum lagi saat nanti memasuki musim penghujan.

Sehingga berpotensi menimbulkan banjir. ’’Rata-rata didominasi sampah plastik dan botol. Tapi, sampah tusuk pentol bakar hingga lainya yang bersangkutan pautan dengan tusuk juga nampak begitu banyak,’’ bebernya.

Dia berharap, DLH mengambil langkah serius menanggulangi sampah yang tersebar di beberapa titik kota. ’’Jangan, sampai malah pura-pura tidak tahu,’’ tandasnya.

Kepala DLH Kota Mojokerto, Ikromul Yasak mengaku, sudah berulang kali melakukan pembersihan dan pengangkutan sampah yang menyumbat drainase di pusat perkotaan.

Termasuk di Jalan Benteng Pancasila. ’’Baru dibersihkan dapat satu pick up. Tapi, sekarang sudah numpuk lagi,’’ katanya.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah