FaktualNews.co

Gunung Welirang Terbakar, 9,5 Hektare Hutan dan Lahan Tanaman Langka Hangus 

Peristiwa     Dibaca : 957 kali Penulis:
Gunung Welirang Terbakar, 9,5 Hektare Hutan dan Lahan Tanaman Langka Hangus 
FaktualNews.co/amanu
Proses pemadaman kebakaran Gunung Welirang secara manual dilakukan oleh Relawan.

MOJOKERTO.FaktualNews.co – Kebakaran hutan terjadi di wilayah Tahura R Soerjo, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, sejak Senin (29/07/19).

Hingga kini, Rabu (31/7/2019) sudah 9 hektare lebih hutan di lereng Gunung Welirang terbakar habis. Embusan angin yang kencang membuat api semakin meluas dan merembet ke blok-blok lain.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terpantau pertama kali terjadi di kawasan Tahura R Soerjo blok Sawahan Prigen, Kabupaten Pasuruan, kemudian meluas hingga ke Mojokerto.

“Arah angin ke barat membuat api cepat meluas ke wilayah Mojokerto,’’ tuturnya. Hingga Senin, kebakaran di wilayah Tahura R Soerjo, di blok Patuk Wesi dan blok Kalijarak, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, mengakibatkan hektaran lahan ludes.

“Dari hasil rapat bersama, luasan kebakaran hutan di wilayah Tahura R Soerjo, sejak Senin, (29/07/19) hingga Rabu (3/07/19) sore, seluas kurang lebih 9,5 hektare hutan yang terbakar,” tutur Zaini.

Belum diketahui pasti sumber kebakaran karhutla (kebakaran hutan dan lahan) ini. Namun, Zaini menyatakan, di dalam hutan yang terbakar di lereng gunung Welirang terdapat pepohonan langka seperti cemara gunung, pakis, dan kebut, anggrong dan jati emas.

Sebagai langkah tanggap darurat, sejak Senin (29/7), petugas gabungan bersama relawan dikerahkan ke lokasi. Terdiri dari BPBD, Perhutani, Tahura R Soerjo, warga setempat, komunitas trail, LPBI-NU, dan sejumlah potensi relawan.

Hingga Rabu sore mereka masih berjibaku melakukan pemadaman secara manual. Hasilnya, sekitar pukul 16.00 titik api baru berhasil dijinakkan.

’’Tim dan potensi relawan sudah kembali ke pos masing-maisng dengan aman dan selamat,’’ terangnya. Sebagai antisipasi, petugas juga membuat sekat secara manual.

Tujuannya, agar saat terjadi kebakaran kembali api tidak semakin meluas. Sebab, dari inventarisasi sementara api tidak berada dalam satu titik. ’’Untuk wilayah pendakian Putuk Siwur ditutup sementara. Ini mengantisipasi titik api meluas ke wilayah Perhutani,’’ tegasnya

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah