KEDIRI, FaktualNews.co – Pelatih Persik Kediri Budiardjo Thalib menolak mentah-mentah tawaran Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melanjutkan kursus kepelatihan berlisensi A AFC tahun ini.
Padahal lisensi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah kepelatihan, untuk meningkatkan kemampuan dan jenjang karir seorang juru taktik.
Pria asal Makasar tersebut mengaku telah menolak tawaran PSSI. Hal ini karena ingin fokus untuk menangani tim yang saat ini ia nahkodai yakni Persik Kediri.
“Saya harus bertanggung jawab dengan keputusan yang telah saya ambil diawal. Saya ingin membawa prestasi Persik Kediri lebih baik lagi,” ujar pria 48 tahun tersebut saat di konfirmasi Rabu (31/7/2019).
Prestasi Persik Kediri, saat ini menjadi acuan mantan asisten pelatih PSM Makasar tersebut untuk tetap tinggal di kota tahu tresbut. Dia juga mengungkapkan prestasi macan putih jauh lebih penting saat ini dibandingkan dengan kursus kepalatihan tersebut.
Terlebih jika berhasil membawa skuadnya kembali ke kompetisi kasta tertinggi tanah air. Namun, terkait target itu, Budi tak ingin berbicara jauh. Budi memilih memberikan yang terbaik di setiap pertandingannya.
“Kursus kepelatihan juga penting untuk kemajuan karir saya di sepakbola. Namun, saya rasa itu bisa ditunda, masih ada tahun depan di 2020 saya masih bisa mengikutinya. Dan saat ini Persik Kediri-lah yang tengah menjadi fokus saya. Saya tidak mau meninggalkan tim ini. Ini saya rasa juga soal tanggung jawab,” paparnya.
Dikutip dari PSSI.ORG, dalam waktu dekat, PSSI bakal menggelar kursus pelatih A AFC yakni tepatnya pada 22 Juli hingga 3 Agustus mendatang di Yogyakarta. Kursus ini nantinya akan diikuti oleh 23 pelatih termasuk Budiardjo Thalib yang saat ini masih berlisensi B AFC.
Kursus ini juga sebagai salah satu program PSSI demi peningkatakan pelatih yang berkualitas dan demi mencetak pesepakbola yang handal.