JEMBER, FaktualNews.co – Setelah sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) terkait penjahat seksual di Jember yang korbannya seorang presenter salah satu stasiun TV lokal. Kasus serupa kini terjadi lagi. Sasarannya adalah seorang pegawai pusat perbelanjaan terkenal di Jember saat pulang kerja malam hari.
Seperti yang diungkapkan salah satu akun Facebook, Alivia Alvhey di grup medsos Info Warga Jember (IWJ).
Pemilik akun tersebut memperingatkan kaum perempuan berhati-hati jika lewat di sekitar Jalan KH. Wachid Hasyim dan Jalan WR. Supratman, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, saat malam hari.
Pasalnya menurut Alivia, dirinya mengaku menjadi saksi mata pelecehan seksual terhadap pegawai salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Jember.
“Mohon berhati-hati, untuk mbak-mbak dan adik-adik yang melewati jalan tersebut (kawasan Jalan KH. Wachid Hasyim dan Jalan WR. Supratman). Apalagi yang pulang kerja sekitar pukul 17.00 sampai 21.30 WIB. Jika melewati jalan tersebut usahakan jangan jalan sendirian, karena banyak PK (Penjahat Kelamin,) yang berkeliaran di daerah situ,” tulis Alivia melalui akun FB miliknya di grup IWJ, Senin (30/7/2019) kemarin.
Kata Alivia, banyak korban pelecehan seksual. “Mulai dari dikejar sampai di pegang bokongnya. PK nya ada yang mengendarai motor vario, beat, dan jalan kaki sambil memakai topi!” ungkapnya.
Pelaku laki-laki berumur. “Rata-rata bapak-bapak. Tolong berhati-hati. Saya trauma melihat sendiri pas pulang kerja dari Golden Market Jember. Mihat langsung PK yg bersembunyi di Baksoan. Apalagi masyarakat daerah situ sangat sepi sekali, penerangan jalan juga tidak cerah lampunya,” sambungnya.
Dari tulisan Alivia itu, wartawan pun menelusuri lokasi yang dimaksud. Tetapi menurut warga sekitar, mengaku tidak tahu jika marak aksi pelecehan di kawasan tersebut.
“Kok saya tidak pernah mendengar ya. Tidak pernah ada laporan, baik di RT atau RW,” kata Rendra Wirawan salah seorang warga setempat.
“Kalau pun ada, nanti warga akan berkoordinasi dengan aparat keamanan atau polisi agar sering berpatroli bersama,”lanjutnya.
Senada dengan Rendra, salah satu pengurus RT Tohir, di jalan WR Supratman, mengaku tidak tahu adanya kasus pelecehan tersebut.
“Iya saya juga membaca dari grup WA. Tapi kok tidak dengar ya. Memang daerah sini sering dilewati pekerja GM. Karena memang kosnya dekat sini,” kata Tohir.
Sedikit berbeda, Umi warga yang rumahnya tepat di depan Kantor Kemenag Jember, menyatakan pernah mendengar adanya kasus pelecehan.
“Iya dulu mas ada peristiwa pelecehan. Kebanyakan penjaga toko perempuan yang pakai rok. Biasanya dikuntit kemudian saat masuk gang dilecehkan. Makanya sekarang gangnya dikasih portal. Kalau malam ditutup soalnya sepi dan gak terulang lagi,” katanya.
Umi juga mengaku takut, kejadian tersebut menimpa keluarganya. Umi berharap polisi menangkap pelaku karena telah meresahkan.
“Semoga pelaku segera ditangkap polisi. Karena membuat takut kaum perempuan yang melintas di daerah sini,”pungkasnya.