Saluran Air Kuno di Sendang Sumberbeji Jombang, Mulai Diekskavasi BPCB
JOMBANG, FaktualNews.co – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mulai melakukam survei penyelamatan arkeologi situs purbakala di sendang Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, Rabu (31/7/2019).
Survei penyelamatan arkeologi ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari, yang mulai Senin (30/7/2019) kemarin. Dalam ekskavasi itu, BPCB menerjunkan tjuh petugas dengan dibantu tenaga dari warga setempat untuk membersihkan obyek situs purbakala tersebut.
Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksosno Dwi Nugroho mengatakan, survei penyelamatan arkeologi ini bersifat penjajakan dan menggunakan metode ekskavasi arkeologi.
“Survei penyelamatan ini untuk mencari tahu seberapa besar potensi objek yang diduga cagar budaya yang ada di lokasi ini,” ungkapnya.
Sejumlah petugas memulai survey penyelamatan dengan mengukur lokasi penemuan situs dengan alat ukur theodholite. Selanjutnya, petugas membuat grid di lokasi yang luas lahannya mencapai 20 x 28 meter tersebut untuk pemetaan.
Grid tersebut dibuat dengan memasang tali membentuk kotak persegi di atas situs. Pemetaan lokasi juga dilakukan dengan menggunakan kamera drone.
“Lokasi kita buat grid, satu gride luasannya 4×4 meter persegi. Kita bagi setiap grid sehingga nanti bisa kita petakan struk ini nanti gunanya untuk didokumentasi, digambar seperti bagaimana pemetaan dari lokasi itu,” bebernya.
Sejauh ini, di lokasi sendang nampak bangunan kanal air dari bata merah kuno yang membentang dari barat ke timur. Di sisi timur, terdapat bangunan lain yang berbentuk persegi dan melingkar. Beberapa tembikar dan uang koin kuno juga sempat ditemukan di lokasi tersebut.
Wicaksono menduga, dua bangunan di dasar sendang Sumberbeji itu merupakan peninggalan Majapahit abad 14 hingga 15 Masehi. Meski begitu, dia belum bisa menyimpulkan pasti terkait bentuk bangunan situs purbakala tersebut.
“Bentuknya kami belum tahu, jadi nanti kita tunggu lima hari kedepan bagaimana bentuk dan luasan dari temuan yang ada di lokasi ini,” tandasnya.
Dikatakan Wicaksono, hasil dari survei penyelamatan ini akan disampaikan ke pemerintah Kabupaten Jombang dan DPRD Jombang, guna menentukan langkah pelestarian cagar budaya.
“Nanti habis survei penyelamatan kita akan lakukan pemaparan hasil survei penyelamatan. Kita undang pihak-pihak terkait, Bupati Jombang, DPRD Jombang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muspika dan dari kami membicarakan langkah untuk pelestarian kedepan,” terangnya.
Sebelumnya, struktur bata merah kuno membentuk saluran air ditemukan warga di dasar sendang Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang, sekitar sebulan lalu.
Kanal kuno ini tersusun dari bata merah kuno dengan ketinggian mencapai dua meter, dengan bata merah kuno yang tersusun 35 lapis bata merah. Panjang struktur bangunan tersebut 14 meter yang membentang dari barat ke timur.