Warga Blokir Jalur Wisata ke Kawasan Gunung Bromo
PASURUAN, FaktualNews.co – Puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Jalan (AMPJ), menggelar aksi dengan memblokir jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo, di Jalan Desa Semut, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Rabu (31/7/2019). Aksi ini dilakukan dengan menanam pohon pisang diatas gundukan tanah di jalan desa.
Tak hanya itu, mereka juga bentangkan spanduk bernada protes. Aksi AMPJ digelar ini, menyusul adanya kerusakan jalan desa yang selama ini sengaja dibiarkan oleh beberapa perusahaan tambang pasir dan batu (sirtu) berada di sekitar jalur menuju wisata.”Kerusakan jalan desa ini akibat dilewati truk yang bertonase berat dan bukan jalannya,” ujar Yusuf, korlap aksi, di sela aksi.
Menurut AMPJ, kerusakan jalan yang menjadi jalur ekonomi warga sekitar ini, sudah lama rusak, meski sebelumnya beberapa perusahaan tambang sepakat dan berjanji akan perbaiki jalan tersebut. Namun warga kesal lantaran janji yang disampaikan pihak perusahaan tak terealisasi. Padahal beberapa bulan lalu warga setempat sudah mengingatkan dan memprotesnya berkali-kali.
Namun, dump truk bertonase berat makin sering melakukan aktivitasnya. Saking parahnya, sehingga jalan beraspal itu, terkelupas, berlubang dan bergelombang.”Ini keterlaluan sekali. Kami jauh hari sudah mengingatkan adanya kerusakan jalan desa ini pada pihak perusahaan. Namun tetap saja mereka bandel gak mau tahu atas keinginan warga,” ucap dia.
Yusuf menyesalkan tidak adanya niatan baik dari pihak perusahaan tambang. Karenanya aksi yang ia lakukan bersama warga untuk mengingatkan. Aksi yang dilakukan AMPJ tersebut dilakukan hingga ada kesepakatan untuk perbaikan.”Jalan ini tetap ditutup bagi dump truk sampai kapanpun hingga ada kesepakatan perbaikan,” tegas Yusuf.
Aksi warga ini sempat membuat dump truk yang akan melintas tak bisa melakukan aktivitasnya seperti biasanya. Bahkan pihak Muspika setempat meminta agar ada solusi untuk membuka dialog antara perusahaan dengan pihak AMPJ untuk segera mengakhiri aksinya. Namun upaya tersebut belum ada titik terang sehingga aksi tetap berlangsung.