FaktualNews.co

Hilal Terlihat di Tanjung Kodok Lamongan, Idul Adha Jatuh pada 11 Agustus

Religi     Dibaca : 1022 kali Penulis:
Hilal Terlihat di Tanjung Kodok Lamongan, Idul Adha Jatuh pada 11 Agustus
FaktualNews.co/Faisol
Prosesi Sidang Rukyatul Hilal di Markaz Tanjungkodok Paciran Lamongan

LAMONGAN, FaktualNews.co-Hilal sebagai penentu awal bulan Dzulhijjah 1440 H berhasil dilihat di Tanjung Kodok Lamongan, Kamis (1/8/2019).

Hilal terlihat saat matahari terbenam pada pukul 17:41 WIB tanggal 1 Agustus 2019.

Hilal terlihat oleh saksi KH Khotib Asymuni, pimpinan PP An-Nuriyah Jember dan Ustaz Abd Mujib yang berprofesi sebagai seorang guru.

“Di Markaz (tempat lokasi melihat hilal) Tanjung Kodok hilal terlihat pada saat matahari terbenam pukul 17.41 WIB,” kata Khoirul Anam, Tim Teknis Badan Hisab dan Rukyatul Hilal Lamongan pada wartawan, Kamis malam (01/08/2019).

Khoirul Anam mengaku, telah dimasukkan dalam berita acara oleh Hakim Drs Faisal, dan Panitera Drs H Kayanto. Hasil dari markaz Tanjung Kodok ini, akan diteruskan ke Depag untuk dipakai sebagai bahan sidang Isbath.

“Berdasarkan hasil rukyatul hilal inu, maka Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu, 11 Agustus mendatang,” imbuhnya.

Hilal saat Matahari terbenam, pada Kamis, 1 Agustus 2019 dilakukan sebagai penentu awal bulan Dzulhijjah 1440 H. Penentuan awal bulan dalam almanak Hijriah penting bagi umat Islam terutama untuk menentukan bulan atau hari-hari sakral.

Bulan Dzulhijjah disebut juga bulan haji di dalamnya ada Hari Arafah, Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik. Idul Adha diperingati tiap 10 Dzulhijjah dan Hari Arafah sehari sebelumnya.

Tak hanya itu, Lamongan menjadi kota satu-satunya yang memiliki letak geografis strategis yang menjadi langganan Rukyatul Hilal ini, sebagai tempat belajar bersama tentang ilmu perbintangan atau Astronomi

Akan dibangun menara rukyat yang rencananya ada lima lantai, menelan anggaran Rp 14 Miliar.

“Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang punya antusias, utamanya yang masih duduk di bangku kuliaha dan madrasah hingga SMA atau Aliyah yang mau mempelajari ilmu falakh,” terang Khoirul Anam

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags