FaktualNews.co

Kepala Bappenas: Mengurangi Ketidakmerataan Jadi Target SDGs Indonesia

Peristiwa     Dibaca : 725 kali Penulis:
Kepala Bappenas: Mengurangi Ketidakmerataan Jadi Target SDGs Indonesia
FaktualNews.co/hatta
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro saat memberikan materi pada Workshop SDGs di Unej

JEMBER, FaktualNews.co – Menjadi sebuah tujuan dan capaian dari seluruh dunia, dan diresmikan PBB, tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dikenal sebagai Sustainable Development Goals (SDGs), Indonesia memiliki target untuk diraih.

Dari 17 tujuan dan 169 capaian yang ada, disesuaikan dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk Indonesia, mengurangi ketidakmerataan yakni capaian nomor 10, menjadi tujuan target dan capaian yang akan diraih.

Itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro usai memberikan materi dalam kegiatan Workshop Sustainable Development Goals (SDGs) di Gedung Soetarjo Universitas Jember (Unej), Rabu malam (31/7/2019).

Menurut Bambang, dari 17 capaian dan tujuan yang ada dalam SDGs itu, tidak melihat mudah susahnya.

“Karena mudah dan susah itu tergantung dari negara masing-masing. Untuk Indonesia masing-masing goals (tujuan, red) bervariasi,” ucap Bambang saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Sehingga butuh kerja keras, kata Bambang, paling tidak sampai targetnya nanti tercapai sesuai deadline (batas akhir) pada tahun 2030 mendatang.

“Sehingga strategi kami dari SDGs, dari 17 goals itu, semua kita anggap penting. Saat kita buat rangkaian antar goals itu, tujuan akhir yang benar itu, adalah nomor 10. Yakni mengurangi ketidakmerataan,” terangnya.

“Karena masalah ketidak merataan ini, adalah masalah yang penting di Indonesia,” sambungnya.

Kemudian Goals nomor 16 mengenai government, hukum, dan masalah keamanan, katanya, menjadi basisnya.

“Kita harus memastikan ada kepastian hukum, kestabilan keamanan, untuk bias mencapai semua goals itu. Kemudian yang nomor goalas nomor 17 adalah caranya, yakni dengan kemitraan,” ungkapnya.

Kemudian melalui perguruan tinggi sebagai kelompok akademi dan expert (ahli).

“Tentunya kelompok itu bisa menjadi partner pemerintah, untuk memberikan masukan, dan membuat strategi untuk mencapai goals yang akan dicapai sampai tahun 2030,” ujarnya.

Selanjutnya, sambung menteri, dengan kini di setiap perguruan tinggi ada SDGs Center Universal, bisa memberikan penyadaran kepada tiap-tiap mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.

“Maksudnya, ketika mahasiswa lulus, ketika bekerja atau berwirausaha, maka bisa menerapkan dan semangat SDGs. Jadi kita ingin, SDGs ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama,” jelasnya.

“Diketahui hingga saat ini, sudah ada SDGs Center di 10 kampus, yang bekerjasama dengan Bappenas tentunya,” imbuhnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah