BLITAR, FaktualNews.co – Berawal dari jerih payah mencari barang rongsokan, Sugeng (34) Warga Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar kini tinggal meraup untung. Usahanya mengumpulkan barang-barang lama dan tidak terpakai itu sekarang menjadi profesi yang menjanjikan baginya.
Sugeng menuturkan, dia mulai usahanya itu kurang lebih sudah lima tahun yang lalu. Awalnya dia sekedar senang saja dengan barang-barang kuno yang unik dan dia anggap antik. Ketika itu dia berburu rongsokan hanya sekedar untuk koleksi, namun ketika ada orang yang berminat dengan harga tertentu dia akan menjualnya.
Beberapa kali barang unik dan antik yang dia temukan diminati oleh orang lain. Sejumlah rongsokan yang dia benahi dan poles akhirnya laku dibeli oleh kolektor. Akhirnya menjadi kebiasaan. Dan, berburu rongsokan, mereparasi dan menjualnya, menjadi profesi baru baginya.
“Awalnya cuma koleksi, seperti mesin jahit model lama, guci, dan piring tembaga. Namun belakangan barang itu di beli orang. Karena mengetahui barang barang bekas tersebut laku akhirnya saya mencari dan saya jual lewat Medsos dan akhirnya saya bisa kuwalahan melayani permintaan barang antik tersebut,” ungkap Sugeng, Sabtu (3/7/2019).
Dia menambahkan, berapapun harganya yang penting barang lawas itu banyak diminati pembeli. Barang antik dan klasik itu sudah sulit dicari, sehingga harga tidak ada patokannya.
Menurut sugeng, tidak semua barang antik yang di perolehnya itu dijual. Karena –seperti awalnya—dia sendiri menyukai barang-barang unik dan antik, maka ada juga barang jadul bernilai jual tinggi yang tetap dikoleksi sendiri. Di rumah Sugeng terdapat koleksi, misalnya, jam beker dan mesin jahit lawas. “Sama istri tidak boleh di jual karena barang itu klasik tingalkan Belanda,” ungkap Sugeng.