Bertani Sistem Hidroponik, Solusi Hadapi Musim Kemarau
JEMBER, FaktualNews.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di Indonesia akan terjadi pada Bulan Agustus 2019 ini. Nantinya, pada periode Juli – September, sebagian besar wilayah memiliki curah hujan rendah dengan sifat hujan di bawah normal.
Sebagai langkah antisipasi, para petani yang melakukan cocok tanam di sawah ataupun berkebun, sebaiknya mencari sistem pertanian alternatif.
Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, para petani dan pekebun, disarankan untuk menggunakan sistem Hidroponik. Bahkan solusi ini, terus di sosialisasikan di wilayah setempat.
“Dengan metode berkebun hidroponik, penggunaan air bisa lebih efektif. Sehingga bisa lebih ekonomis dan tidak membutuhkan air yang terlalu banyak. Solusi ini tepat untuk masa kemarau seperti sekarang ini,” kata Pengelola Kebun Hidroponik, Nurhadi, saat ditemui di Taman Botani Sukorambi Jember, Sabtu siang (3/8/2019).
Media yang digunakan untuk sistem hidroponik ini, dia menjelaskan, bisa menggunakan barang-barang bekas, seperti pipa paralon dan gelas plastik air mineral. “Bibit tanaman nantinya akan ditanam dan dimasukkan ke dalam gelas plastik tersebut,” jelasnya.
Selanjutnya, katanya, dipasang ke pipa paralon yang telah dilubangi dan dialiri air didalamnya. “Air tersebut sifatnya menggenangi bibit itu, hingga masuk masa panen. Jadi air tersebut efektif tidak terbuang. Perawatannya pun cukup mudah, hanya dengan diawasi setiap harinya,” terangnya.
Bahkan kata Nurhadi, tanaman hidroponik akan tetap tumbuh hingga siap dipanen.
“Untuk luasan lahan yang ditanami sistem Hidroponik, bebas dan pokok memanfaatkan lahan kosong,” sambungnya.
Terkait metode ataupun teknis sistem Hidroponik tersebut, dapat dipelajari dengan mudah. Menurut Nurhadi, pihaknya gencar sosialisasi ke masyarakat. Bahkan dirinya mempersilahkan masyarakat, ataupun petani, untuk berkonsultasi jika ingin belajar secara gratis.
“Cukup datang saja ke Taman Botani Sukorambi. Ada lokasinya wilayah kebun sistem Hidroponik. Kami akan dampingi, dan diajari gratis. Sehingga bisa menjadi solusi untuk antisipasi musim kemarau yang puncaknya bulan ini (Agustus, red),” tuturnya.
Sementara itu dari sisi hasil, kata Nurhadi, sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik lebih menyehatkan dan mempunyai rasa yang lebih enak.
“Teksturnya lunak, sehingga sangat memudahkan dalam mengolahnya. Tidak ada penyiraman apalagi pestisida dalam perawatannya,” imbuhnya.