Pakai Busana Tradisional, Bupati Trenggalek Ingin Beri Contoh Generasi Milenial
TRENGGALEK, FaktualNews.co-Bupati Trenggalek M Nur Arifin ikut memeriahkan pelaksanaan Pawai Ethnic Carnival tingkat SMA/SMK/MA dan umum.
Dengan memakai pakaian tradisional ia turut berjalan kaki mulai start hingga finish bersama rombongan Sekretariat Daerah Trenggalek, Minggu (3/8/2019).
Pakaian yang ia kenakan nampak simpel dan tidak ribet. Namun tetap memiliki khas tradisional Jawa.
Menurut Arifin, mengenakan pakaian hitam dan memakai blangkon, bukan tanpa alasan. Dikenakannya pakaian hitam dan memakai blangkon tersebut sebagai contoh memakai pakaian budaya itu tidak perlu ribet.
“Ini bukan busana Jawa konvensional. Kenapa pakai busana seperti ini, Sebab saya ingin menunjukkan kepada anak muda milenial, jika ingin mengenakan pakaian budaya tidak perlu ribet,” ungkapnya.
Dengan memakai pakaian hitam dengan krah diangkat ke atas dan memakai blangkon seperti ini masih bernuansa tradisional.
“Jadi ini bertujuan agar anak milenial mencontoh, bangga ikut melestarikan khas tradisional tanpa perlu ribet,” terangnya.
Ditambahkan Arifin, ada sebanyak 31 peserta ikut Pawai Ethnic Carnival tingkat SMA/SMK/MA dan umum. Pelaksanaan tersebut sukses digelar Pemerintah Kabupaten Trenggalek guna memperingati HUT RI Ke-74, sekaligus memperingati Hari Jadi Trenggalek ke-825.
“Ada 10 peserta dari tingkat SMA/SMK/MA, 15 dari umum dan 6 peserta dari jajaran pemerintah daerah dan DPRD. Kegiatan ini dikemas sedemikian rupa dengan menonjolkan penampilan Bhineka Tunggal Ika sebagai upaya membangun toleransi dan kerukunan, bertema Menuju Indonesia unggul,” pungkasnya.