Sarasehan HIV/AIDS LPM Merak Situbondo; ODHA juga Butuh Bersosialisasi
SITUBODO, FaktualNews.co – Lebih dari 5.000 warga Situbono terjangkit HIV/AIDS. Sementara masyarakat secara umum masih belum bisa menerima keberadan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) secara utuh. Demikian terungkap dalam sarasehan “HIV/AIDS Antara Tantangan dan Solusi”, yang digelar oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Merangkul Rakyat Kecil (LPM Merak) Situbondo, di Kantor Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, Situbondo, Selasa (6/8/2019).
Ketua LPM Merak Situbondo Kamarul Muniri mengatakan, pihaknya sengaja menggelar sarasehan HIV/AIDS, karena merasa prihatin terhadap ODHA yang kerapkali dikucilkan. Kondisi tersebut menggugah LPM Merak Situbondo untuk membuka pola pikir masyarakat agar menerima ODHA dengan tangan terbuka.
“Dalam kegiatan ini kami mengundang tokoh masyarakat, perwakilan dari Ormas NU dan Muhammadiyah, IPPNU dan beberapa Masyayikh, untuk melakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS,” ujar Kamarul Muniri, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya, dengan kegiatan sarasehan ini, pihaknya berharap masyarakat Situbondo mengubah pola pikirnya, agar bisa menerima ODHA di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Sebab ODHA juga butuh bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya.
“Selama ini kan orang yang terjangkit HIV/AIDS dianggap akan menularkan penyakitnya. Parahnya lagi, penyakit ini kerapkali dikaitkan dengan moralitas dan kemaksiatan, padahal mereka yang tertular banyak dari kalangan orang baik-baik. Selain itu, LPM Merak juga akan melakukan pendampingan terhadap ODHA,” bebernya.
Sementara itu, Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi mengatakan, jika LPM Merak Situbondo hadir untuk meringankan beban Pemkab Situbondo, utamanya dalam membantu masyarakat di Kabupaten Situbondo. “Kami bergerak di bidang sosial, yang selalu hadir membantu masyarakat kecil yang membutuhkan,” ujar Yoyok.
Yoyok yang juga Pembina LPM Merak mengaku, telah melakukan berbagai kegiatan sosial di Kabupaten Situbondo, diantaranya pelayanan kesehatan mata gratis, membangun rumah masyarakat yang tidak layak huni dan kegiatan sosial lainnya seperti acara Saresahan HIV/AIDS.
“HIV/AIDS di Situbondo harus terus disosialisasikan agar angka penderita sebanyak 5 ribu orang lebih bisa ditekan. Karena bisa jadi, diluar data tersebut angka penderita lebih dari itu,” katanya.
Yoyok berharap, dengan terus mengkampanyekan bahwa ODHA tidak berbahaya, masyarakat bisa menerima penderita sehingga akan berdampak terhadap psikis ODHA yang selama ini dianggap aib.