SITUBONDO, FaktualNews.co – Sapi jenis simental seberat 1, 24 ton milik peternak bernama Aji Zakia, asal Desa/Kecamatan Asembagus, Situbondo, menjadi juara pertama dalam kontes ternak sapi yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Situbondo tahun 2019, untuk kategori kelas kereman ekstrem.
Selain itu, sapi dengan bobot 1, 26 ton milik peternak bernama Mus Romdoni asal Desa/Kecamatan Panji, Situbondo menjadi juara II, sedangkan posisi ketiga direbut sapi seberat 1,25 milik peternak Kusnan, asal Kabupaten Bojonegoro.
Selain sapi, dalam kontes ternak yang dilaksanakan selama tiga hari di Alun-alun Kota Besuki, Situbondo, Jawa Timur itu turut dilombakan juga ternak kambing.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan, jika kontes ternak sapi dan kambing ini sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada peternak sapi domba di Kabupaten Situbondo, dan diharapkan ajang ini dapat mendongkrak harga jual sapi jelang Hari Raya Idul Adha 2019.
“Kontes ini dilaksanakan oleh pemerintah, yang pertama untuk memotivasi peternak agar terus bersemangat budi daya ternak sapi dan domba di Situbondo,” kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Rabu (7/8/2019).
Menurutnya, kontes ternak ternak itu digelar juga bertujuan sebagai ajang pameran sapi-sapi peternak yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, sekaligus pesta tahunan bagi peternak sapi.
“Tantangannya ke depan, peternak akan terus didorong modernisasi dan mengikuti perkembangan, termasuk pemanfaatan teknologi digital,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Situbondo, Muhammad Hasanuddin mengatakan, jumlah peserta kontes ternak sapi dan kambing pada tahun ini sebanyak sekitar 270 ekor.
“Kegiatan ini digelar selama tiga hari sejak 5 hingga 7 Agustus 2019. Hari pertama kontes ternak kambing dan hari kedua kontes sapi, dan hari ini juga digelar fashion ternak sapi,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa kategori lomba yang dilombakan dalam kontes ternak tahun 2019 ternak ini, meliputi, lomba pedet betina peranakan ongole (PO), calon induk PO, induk PO dan pejantan PO, pedet betina hasil inseminasi buatan (IB), calon induk hasil IB, induk hasil IB, calon kreman hasil IB, kreman hasil IB dan kategori ekstrem.
“Kontes kali ini selain diikuti oleh seluruh peternak dari setiap kecamatan di Situbondo, kami juga mengundang peternak dari kabupaten tetangga, seperti Lumajang, Bondowoso dan Bojonegoro,” bebernya.
Hasanudin menjelaskan, untuk penilaian kuantitatif ternak yang dilombakan meliputi pengukuran dan penimbangan bobot ternak. Selain itu para juri juga akan melakukan penilaian kualitatif, di antaranya tentang keserasian postur ternak baik dari depan samping hingga bagian bodi belakang.
“Sedangkan lomba fashion ternak sapi ini juga dinilai dari busana yang dikenakan sapi-sapi peternak, dan saat berjalan mengelilingi lapangan,” pungkasnya.