FaktualNews.co

Puluhan Ibu di Jember Dilatih Buat Bonggol Jagung Jadi Plastik Ramah Lingkungan

Peristiwa     Dibaca : 786 kali Penulis:
Puluhan Ibu di Jember Dilatih Buat Bonggol Jagung Jadi Plastik Ramah Lingkungan
FaktualNews.co/Hatta
Sekitar 22 ibu-ibu dapat pelatihan membuat plastik ramah lingkungan.

JEMBER, FaktualNews.co – Berlokasi di Desa Dawuhan Mangli, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sekelompok ibu-ibu berjumlah 22 orang, mendapat pelatihan membuat plastik ramah lingkungan yang disebut Bahan Plastik Biodegradable.

Bahan pembuatan plastik tersebut diketahui dari bonggol jagung, dan para ibu-ibu itu mendapat pelatihan langsung dari tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Jember.

Bonggol jagung sendiri dipilih, karena memiliki kandungan pati yang tinggi, namun jarang dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kami mengamati selama ini bonggol jagung paling banter hanya untuk bahan campuran pakan ternak saja. Kami berpikir mengapa tidak menjadikan bonggol jagung sebagai bahan pembuatan plastik ramah lingkungan. Selain bahan tersedia, pembuatan relatif mudah. Ibu rumah tangga bisa membuatnya,” ujar Dosen Program Studi Teknik Kimia Ari Susanti saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (8/8/2019).

Ari yang juga menjadi ketua tim itu, dibantu tiga koleganya, Rendra Suprobo Aji dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Tika dari Program Studi Teknik Perminyakan dan Fanteri dari Program Studi Teknik Pertambangan.

“Untuk proses pembuatan plastik ramah lingkungan berbahan bonggol jagung itu, dimulai dari mencampur 10 gram bonggol jagung yang sudah dihaluskan dengan 150 mililiter aquades atau air murni,” jelasnya.

Kemudian, lanjutnya, campuran ini kemudian direbus dengan suhu 85 derajat celsius hingga larut dan tercampur rata. Larutan ini kemudian dicampur dengan 5 mililiter gliserol dan 9 gram gelatin, serta pewarna makanan, untuk kemudian dipanaskan kembali dengan suhu 95 derajat celsius.

“Jika sudah tercampur sempurna maka dicetak sesuai keinginan, kali ini kami menggunakan loyang alumunium diameter 17 centimeter yang sudah dialasi dengan alumunium foil. Dari proses itu, menghasilkan 8 loyang,” ungkapnya.

Larutan plastik ramah lingkungan ini, lanjut Ari, kemudian harus dipanaskan dalam oven bersuhu 60 derajat celsius selama 45 menit. “Terakhir plastik ramah lingkungan ini didiamkan selama 3 hingga 4 hari sebelum siap digunakan,” imbuhnya.

“Diharapkan dari pelatihan ini, dapat memberikan tambahan penghasilan dan mengkampanyekan penggunaan benda-benda ramah lingkungan, untuk nantinya bisa menjadi sendok ataupun tempat kue,” imbuhnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags