Ekonomi

Berdayakan Potensi Desa, Warga Karangbinangun Lamongan ini Kembangkan Popcorn Sorgum dan Olahan Blewah

LAMONGAN, FaktualNews.co – Sorgum adalah bahan pangan urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan kedelai, yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri.

Sebuah desa di Kabupaten Lamongan, tepatnya Desa/Kecamatan Karangbinangun, berinisiatif mengembangkan produk olahan tanaman alternatif sorgum (Sorghum spp.) sebagai unggulan di musim kemarau.

Sugianto, Kepala Desa Karangbinangun, mengatakan inisiatif itu berawal saat sejumlah warganya mendapatkan pelatihan dari peserta KKN-BBM Universitas Islam Lamongan (Unisla) kelompok 24 beberapa waktu lalu. “Banyak ibu rumah tangga diberi pelatihan dari Unisla dan sorgum jadi unggulan desa. Hasilnya beragam penganan bisa dibuat sajian dari bahan sorgum, bisa popcorn sorgum, cookies sorgum, dan cendol sorgum,” ungkap Sugianto, Minggu (10/08/2019)

Lebih jauh Sugianto menjelaskan, sorgum menjadi komoditi tanaman yang banyak ditanam di Desa Karangbinangun. “Saya minta tanam sorgum, nanti BUMDes yang membeli. Kalau dirawat benar , setahun bisa dua kali panen dengan hasil lima ton per hektar,” jelasnya.

Tak hanya sorgum yang dikembangkan menjadi usaha ekonomi di desa tersebut, ada juga produk olahan blewah(Cucumis Melo) . “Ada sekitar 15 orang dengan produksi berbeda-beda, ada bandeng otak-otak, kemplang, telur asap, kerupuk, sari kedelai , popcorn dan lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Abdul Halim, Koordinator Desa KKN-BBM Unisla, Kelompok 24, menyebut, hasil panen sorgum di Desa Karangbinangun sangat melimpah. “Mengapa sorgum dan blewan, karena potensi dari Desa Karangbinangun ini ada sorgum dan blewah,” ujarnya.

Berangkat dari potensi yang ada di desa tersebut, Halim dan rekan-rekannya sesama peserta KKN kemudian memberdayakan ibu-ibu rumah tangga Desa Karangbinangun untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari mengolah sorgum dan blewah.

“Kita berpikir bagaimana caranya masyarakat sini bisa menikmati sorgum dan blewah meskipun tidak sedang musimnya,” tuturnya.

Di tempat yang sama, M Zamroni, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan menilai produk olahan sorgum dan blewah merupakan inovasi yang bisa menjadi produk unggulan.

“Kita ingin ada satu produk unggulan di setiap desa di Lamongan, One Village One Product. Jadi agar bisa menciptakan produk unggulan dari masing-masing desa,” ucapnya.