LAMONGAN, FaktualNews.co – Kegiatan daur ulang sampah tentu menjadi satu hal penting untuk menjaga lingkungan. Tidak sedikit orang yang mengkreasikan limbah sampah menjadi barang-barang berkualitas dan bermanfaat. Bahkan, dari kreasinya itu para kreatornya bisa menjualnya di pasaran dengan harga beragam.
Banyak kampanye dilakukan untuk mengurangi efek dari sampah plastik, termasuk juga di lingkungan pondok pesantren. Salah satu kampanye unik untuk diet plastik yang lingkungan pondok pesantren itu adalah membuat plastik menjadi sebuah karya seni kaligrafi.
Itulah yang dilakukan oleh para santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah Al Mizan Jalan Jendral Sudirman Lamongan, yang mengelola sampah plastik menjadi sebuah karya kaligrafi yang bernilai seni.
Praktik penyelematan lingkungan dari sampah plastik di Ponpes Al Mizan dimotori dua santri, yaitu Fadli Azmi Susilo yang masih duduk di kelas 11 Tahfidz dan Ahmad Maulana yang duduk di kelas 12.
“Inisiatif itu muncul ketika kami berdua melihat banyak dari para kita yang mengkonsumsi barang-barang yang mengandung plastik dan setelah itu bungkus plastik tersebut terbuang sia-sia dan menambah banyak sampah,” kata Fadli, salah satu santri yang mempelopori gerakan ini, Sabtu (10/08/2019).
Fadli bersama Maulana mengolah bahan plastik, terutama plastik bekas deterjen dan membuatnya menjadi karya seni kaligrafi dengan lafadz Allah dan Muhammad.
Proses kreatif dalam membuat kaligrafi tidaklah lama. Setelah mendapat ide, mereka kemudian berkonsultasi dengan beberapa ustadz. “Setelah ada dukungan dari ustad mendukung, kami eksekusi dam mulai merangkai plastik-plastik tersebut,” kata Fadli
Lebih jauh Fadli menambahkan kalau untuk proses kreatif ini mereka membutuhkan waktu sekitar 2 hari. Pungkasnya
Pembina prestasi Ponpes Al Mizan, Ustaz Zukhal mengatakan, ide pemanfaatan sampah plastik ini murni dari para santri sendiri. Zukhal mengakui karya santrinya itu belum sempurna, tapi mereka menghargai ide dari para santri untuk menciptakan lingkungan yang ramah, utamanya di pesantren. “Ke depan pihak pesantren akan intens dan mensupport ide-ide kreatif santri,” terang Durhaka.
Sebagai komitmen kami untuk mencetak kader mubaligh, ulama dan pemimpin. Maka beragam upaya telah dilakukan oleh Ponpes untuk selalu menjaga lingkungan dan kesehatan serta mengurangi konsumsi sampah plastik.
“Ini salah satu program yang sudah berjalan, adalah program menukar sampah botol plastik dengan layanan kesehatan,” Pungkas Zukhal.
Perlu diketahui, berdasarkan penelitian pada awal tahun ini, ternyata Indonesia menempati urutan nomor dua dalam daftar negara yang paling banyak membuang sampah plastik. Karena dalam keseharian tentu tak pernah lepas dari penggunaan plastik, baik berupa kantong plastik atau pun wadah atau kemasan makanan.