Besek Jadi Trend di Idul Adha, Petani Durian di Jombang Dorong Masyarakat Tanam Bambu

JOMBANG, FaktualNews.co – Ajakan tidak menggunakan plastik sebagai bungkus daging kurban pada Idul Adha 1440 H, direspon positif masyarakat luas. Termasuk DeDurian Park, yang berada di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur

Tak hanya dinilai aman dari unsur kimiawi plastic dan ramah lingkungan, Muhammad Gurning, salah satu pendiri DeDurian Park bahkan memiliki perspektif lebih luas. Menurutnya, inilah momentum kebangkitan petani. Menanam bambu, selama ini dianggap kurang produktif, akan kembali menjadi produktif.

“Nanti akan lahir lebih banyak lagi pengrajin besek dan bahan bahan dari bambu. Bahkan petani akan semangat menanam kembali bambu dan pisang,” urainya.

Belum lagi, lanjutnya, manfaat lain dengan kembali menanam bambu maka akan pula mejadi bagian penting pengikat air, sehingga menjadi sumber mata air bagi masyarakat.

Sementara Dirut DeDurian Park, Yusron Aminulloh menilai, disinilah perlunya inovasi yang tidak meninggalkan nilai-nilai lokal atau local genius. Sudah saatnya, bersama-sama belajar budaya tani dan budaya bermasyarakat, tapi tetap menyatu dengan alam.

“Salah satu kekuatan lokal masyarakat Wonosalam adalah guyub. Disini masyarakat bisa izin tidak kerja karena sedang membantu tetangganya bongkar rumah, hingga membersihkan kebun. Sebuah adat positif yang banyak ditinggalkan masyatakat lain. Maka, kami akan belajar pada kekuatan lokal itu,” tambah Yusron.

Hal senada diungkap Dir Op DeDurian Park, Rully Anwar. Pihaknya mengaku bangga dan senang, senang masyarakat menyambut antusias program anti plastik. Ini sebagaimana banyak viral di Medsos, pada acara penyembelihan hewan kurban tahun kini, banyak fenomena baru di berbagai kota. Yakni tidak menggunakan plastik, tapi berganti daun pisang dan tumbu/besek (keranjang dari bambu).

“Disamping upaya meningkatkan ekonomi para pengrajin besek (tumbu), kami juga mengajak masyarakat hidup sehat tanpa plastik,” ajaknya.

Pihaknya mengaku akan menggiatkan kembali menanam bambu dan pisang, dengan menggandeng petani dan desa. Sembari nilai ekonominya ditingkatkan dengan pemanfaatan pada aktifitas sehari-hari, budidaya bambu dan pisang harus digiatkan agar ketersediaannya terjamin.

“Gerakan ini akan kami teruskan tidak hanya saat Idul Adha, tetapi juga nantinya dalam keseharian kami di café yang kami kelola di DeDurian Park. Besek dan daun pisang akan menjadi pelengkap dalam layanan kami,” pungkas Rully.