JEMBER, FaktualNews.co – Sukri (Sebelumnya ditulis Sukari) warga Lingkungan Tegal Boto, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, yang menjadi korban dari patahnya lengan crane di Jember kemarin (Senin, 12/8/2019), mengaku sempat berlari setelah tertimpa atap rumahnya. Bahkan dirinya mengaku baru sadar menjadi korban insiden setelah melihat darah mengucur dari kepalanya.
Diketahui sebelumnya, lengan crane patah dan menimpa 3 rumah. Selain itu, alat berat yang berfungsi untuk membantu proses pembangunan gedung integrated laboratory for plant and natural medicine dan gedung integrated laboratory for health science atau umum disebut gedung kembar itu, juga melukai 1 orang yang harus dilarikan ke RSD dr. Soebandi Jember.
“Saat itu saya sempat lari setelah tertimpa atap rumah. Belakangan saya tahu ada batang crane besar jatuh di atap rumah saya. Saat itu saya sedang memperbaiki toilet,” kata Sukri saat dikonfirmasi wartawan, Selasa siang (13/8/2019).
Setelah lari itu pun baru sadar jika kepalanya terluka. “Suaranya keras sekali ‘duaarrrr’ begitu. Bahkan tetangga jauh juga dengar. Saya Alhamdulillah juga langsung lari setelah tertimpa atap itu. Setelah itu dibantu orang-orang proyek dan didampingi istri diantar ke rumah sakit,” sambungnya.
Akibat insiden itu Sukri harus mendapat 4 jahitan di kepalanya. “Kalau yang ngena langsung lengan crane yang batangnya besar itu, nggak tau sudah! Mungkin hari ini tidak ketemu sama kamu (sembari menunjuk wartawan yang mewawancarai),” ungkapnya.
Dirinya merasa bersyukur masih diberi keselamatan. Menurutnya, selain dia, rumah anaknya, dan rumah tetangga mendapat ganti rugi dari perusahaan yang mengerjakan gedung kembar itu. “Tadi malam kita semua rapat di musala sini, dan di sana pihak proyek minta maaf. Juga hari ini rumah saya, anak saya Fendi, dan rumah tetangga diperbaiki,” katanya, Selasa (12/8/2019).
Pantauan di lokasi siang ini, sejumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat tertimpa lengan crane itu diperbaiki oleh pekerja dari pihak HK Nindya itu.
Sementara itu, Tim Resmob Kota dan Tim Inavis Polres Jember melakukan olah TKP pasca kejadian itu.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Yadwivana Jumbo Qantason menyampaikan, saat ini masih dilakukan olah TKP. “Penyebabnya masih belum tahu, masih diselidiki apa yang menyebabkan lengan alat berat crane itu jatuh dan menimpa rumah warga. Nanti jika sudah selesai hasilnya akan kami sampaikan,” katanya singkat.