FaktualNews.co

Pesta Daging di Hari Raya Idul Adha, ini Risiko Mengkonsumsi Daging Berlebih

Kesehatan     Dibaca : 1270 kali Penulis:
Pesta Daging di Hari Raya Idul Adha, ini Risiko Mengkonsumsi Daging Berlebih
FaktualNews/Ilustrasi
Ilustrasi

SURABAYA, FaktualNews.co – Hari Raya Idul Adha identik dengan menyembelih hewan kurban. Setiap hari suci di bulan Zulhijah itu tiba, dipastikan daging-daging kambing dan sapi hasil sembelihan di masjid-masjid, musala atau komunitas tertentu, disebarkan kepada khalayak.

Para pedagang daging tidak banyak yang berjualan di hari itu. Daging benar-benar surplus dan gratis. Tapi tahukah Anda, ternyata mengkonsumsi daging secara berlebih bisa mendatangkan risiko yang membahayakan?

Dilansir dari Hello Sehat, Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah menyatakan bahwa orang yang kebanyakan makan daging (daging sapi, ayam, unggas, ikan), setidaknya 30% mudah berisiko terkena kanker. Daging memang santapan yang enak dan mengenyangkan di perut. Tapi makan daging berlebih juga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Lalu, apa saja dampak yang timbul jika makan daging berlebihan?

Dampak kebanyakan makan daging yang berbahaya untuk kesehatan

Pada dasarnya, daging tidak memiliki serat dan nutrisi lain yang bisa melindungi tubuh secara keseluruhan. Daging juga mengandung protein hewani, lemak jenuh, dan dalam beberapa kasus terdapat senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Senyawa berbahaya tersebut, terbentuk selama pengolahan atau pemasakan daging. HCA contohnya, terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi. Sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging, yang mana keduanya diyakini dapat meningkatkan risiko kanker.

Selain itu, kandungan lemak daging dapat  meningkatkan produksi hormon, sehingga meningkatkan risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara dan kanker prostat.

1. Napas bau

Tubuh yang kebanyakan makan daging artinya juga akan kelebihan kandungan protein. Kondisi ini akan mengacu pada kondisi ketosis, yang mana tubuh akan membakar lemak untuk dijadikan energi. Memang berpotensi untuk menurunkan berat badan secara perlahan, tapi akan berdampak buruk untuk bau napas Anda.

Pasalnya, tubuh yang terlalu banyak membakar lemak akan menghasilkan bahan kimia bernama keton. Keton ini lah yang akan membuat aroma napas Anda jadi tidak sedap.

Walaupun Anda sudah menyikat gigi ataupun berkumur dengan cairan mulut agar wangi, bau mulut akan susah hilang kalau Anda masih suka mengonsumsi daging dalam jumlah banyak.

2. Mood jadi gampang goyah

Tubuh dan otak nyatanya sangat butuh asupan karbohidrat yang berasal dari tepung dan gula. Asupan karbohidrat ini diperlukan untuk merangsang produksi hormon serotonin sebagai pengatur mood Anda.

Nah, bagi Anda yang suka makan olahan daging untuk makan sehari-hari, dikhawatirkan asupan karbohidrat Anda akan berkurang dan mood Anda pun jadi tidak stabil sehari-harinya.

3. Pencernaan jadi tidak sehat

Daging apapun, mau daging ayam, sapi, ataupun kambing, memang enak dan bagus untuk memperbesar otot-otot tubuh. Tapi sayangnya, daging tidak memiliki kandungan serat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat harian. Artinya, jika Anda makan asupan protein hewani kebanyakan, Anda juga akan kekurangan serat sehari-harinya.

Seperti yang diketahui, kurang serat bisa menyebabkan masalah serius pada pencernaan Anda. Contoh dampak yang bisa Anda dapatkan karena kebanyakan makan daging antara lain kembung, sembelit, bahkan kotoran keluar bersama darah.

4. Berat badan mudah naik dan rentan terserang kanker

Faktanya, 7000 orang dewasa di Amerika ditemukan 90% lebih mudah naik bobot badannya akibat mengonsumsi daging lebih dari 250 gram seharinya. Saat Anda makan daging dalam jumlah banyak, Anda akan mudah menurunkan berat badan dalam kurun waktu yang singkat karena proteinnya. Tapi jangan salah, berat Anda akan mudah naik kembali.

Selain itu Harvard University menyatakan, orang yang suka makan daging lebih dari 3 kali dalam sehari berisiko terkena kanker usus besar daripada mereka yang makan daging lebih sedikit.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
hellosehat.com