FaktualNews.co

Ini Pengakuan Nurhasanah, Majikan Pria yang Mencoba Bunuh Diri di Probolinggo

Peristiwa     Dibaca : 1204 kali Penulis:
Ini Pengakuan Nurhasanah, Majikan Pria yang Mencoba Bunuh Diri di Probolinggo
FaktualNews.co/Mojo
Polisi mengamankan pisau yang digunakan Husni melakukan percobaan bunuh diri.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Teka-teki tentang latarbelakang aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Husni Thamrin (26) Rabu (14/8/2019) malam, akhirnya terkuak. Setelah Nurhasanah, Kamis (15/8) siang, mengungkap tabir kejadian sebenarnya.

Nurhasanah yang siang itu berada di rumahnya membenarkan, kalau dirinya sempat disekap pembantunya. Ia berhasil kabur dari kamar tidur Husni, setelah penbantunya tersebut melihat warga yang berkerumun di depan rumah Nurhasanah, Jalan Cokroaminoto Gang Sukun, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Namun, informasi yang menyebut aksi nekad yang dilakukan pembantunya, berlatar belakang cemburu, dibantah. Nurhasanah menyebut, Husni yang sudah 6 bulan ikut dirinya dan tinggal di rumahnya sudah dianggap anak sendiri.

“Dia itu sudah kami anggap anak sendiri. Kan usianya sama dengan anak saya. Kami tidak punya hubungan asmara dengan dia,” tandasnya.

Husni sempat menyekap dirinya beberapa saat, karena marah akibat ulah Sakur, teman Nurhasanah yang sama-sama mengajar di SDN Kanigaran 3. Suatu hari sebelum kejadian, Sakur menuduh Husni kalau pernah melakukan hubungan layaknya suami istri dengan Nurhasanah.

“Sakur bilang kalau Husni pernah menyetubuhi saya. Sakur bilang kalau saya yang cerita ke dirinya,” ujarnya.

Disebutkan, apa yang dilakukan Sakur sebatas bercanda atau bergurau, namun ditanggapi serius oleh Husni. Nurhasanah sering mengingatkan, agar jangan bercanda seperti itu kepada Husni, karena yang bersangkutan gampang marah atau temperamen.

“Sejak peristiwa itu, Husni marah ke saya. Sudah saya jelaskan, kalau itu hanya bergurau. Tapi dia tidak percaya,” ujar Nur.

Kemarahan Husni bertambah, saat Sakur melarang Husni menjemput dan mengantar Nurhasanah ke sekolahnya. Sebab, yang akan mengantar dan menjemput Nurhasanah adalah Sakur. Tak berhenti disitu, candaan Sakur dilanjutkan, saat Nurhasanah mengajar di kelas. Menurut Nur, siang itu saat mengajar, ia divideo call oleh Husni, namun tidak diangkat karena sedang mengajar.

Lalu, Husni video call lagi, lantaran sudah tidak mengajar, Nurhasanah menerima video call pembantunya tersebut. Tahu Nurhasanah video call-an dengan Husni, Sakur yang lewat saat itu langsung memeluk Nurhasanah.

“Saya tidak punya hubungan apa-apa, baik dengan Sakur maupun Husni. Cuma Sakur bersikap begitu ke saya, hanya manas-manasi, memancing kemarahan Husni. Sedang Husni, pemarah,” tandasnya.

Akibat ulah Sakur, Rabu (14/8) malam, Husni marah dan mengambil pisau lalu diacung-acungkan ke Nurhasanah. Majikannya itu kemudian dipaksa masuk ke kamar Husni sambil ditodong dengan pisau. Husmi kemudian menghubungi Sakur dengan video call.

“Sakur tahu kalau saya dalam keadaan bahaya. Tahu dari video call Husni. Sakur lalu menghubungi saya. Saya bilang segera lapor polisi,” pinta Nurhasanah.

Beberapa saat kemudian, Husni keluar dari kamarnya untuk melihat situasi di depan rumah. Tahu banyak orang, Husni lari dan sembunyi di kamar Nurhasanah. Tak lama kemudian, polisi datang dan Husni semakin takut. Dia mengancam akan bunuh diri kalau ada petugas yang mendekat.

“Jadi begitu ceritanya. Husni marah dan menyekap saya, karena mendengar omongan dari Sakur, kalau saya bercerita ke Sakur pernah bersetubuh dengan Husni. Padahal itu hanya bercanda,” jelasnya.

Akibat kejadian itu, Nurhasanah tidak akan menerima kembali Husni sebegai pembantu yang memasak, mencuci, serta antar jemput ke sekolah. Nurhasanah khawatir, kejadian yang sama terulang lagi di kemudian hari.

“Nggak sudah. Saya sudah tidak mau menerima Husni. Saya takut karena dia gampang marah,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas