SITUBONDO, FaktualNews.co-Puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-201 berlangsung meriah, Kamis (15/8/2019)
Pasalnya, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama istri, Wabup Yoyok Mulyadi bersama istri, naik kereta kencana dari Kantor Pemkab Situbondo menuju Alun-alun Kota setempat,
Selain itu, anggota unsur Forkopimda Situbondo serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) juga naik kereta kencana.
Sehingga total ada sebanyak sembilan kereta kencana berada dalam iring-iringan, dengan Bupati Dadang Wigiarto sebagai paling depan.
Iring-irngan kereta kereta kendana yang dinaiki para petinggi itu mendapat sambutan meriah masyarakat dan siswa-siswi yang membentuk pagar betis, di sepanjang rute yang dilalui, seraya melambaikan bendera merah putih.
Usai naik kereta kencana, Bupati Dadang Wigiarto bersama anggota Forkopimda Situbondo, melaksanakan upacara memperingati Harjakasi ke-201 Tahun 2019, dengan Irup Bupati Dadang Wigiarto.
Selain diikuti para ASN dilingkungan Pemkab Situbondo, namun anggota TNI/Polri juga mengikuti upacara bendera puncak peringatan Harjakasi ke-201.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan, tema peringatan Harjakasi ke-201 adalah ‘Merajut Kebersamaan Menyongsong Situbondo Lebih Maju’.
“Iring-iringan ini mengandung filosofi budaya kebersamaan terbangun dan simbol pemimpin yang memperoleh dukungan dari masyarakatnya, termasuk mendapati dukungan internal,” ujar Bupati Dadang Wigiarto.
Bupati Dadang berharap, simbol ini menjadi rasa optimisme bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Situbondo. Ke depan Situbondo tak hanya menjadi daerah berkembang tetapi melesat menjadi daerah maju.
Tentunya, dengan dukungan dari semua pihak khususnya masyarakat umum. “Pasca keluar dari daerah tertinggal, para pemangku kepentingan beserta masyarakat memiliki peran lebih andal, untuk menyongsong Situbondo menjadi daerah maju,” kata Bupati.
Bupati mengemukakan, lepas dari status tertinggal, pekerjaan pemerintah akan lebih berat, efisiensi anggaran harus diperketat karena harus mandiri. Sebab program pembangunan dari pusat untuk daerah dihentikan.
“Jangan sampai selepas dari status tertinggal, paramater dan indikator daerah justru menurun. Ini problem bagi daerah, apalagi kisi-kisi pendapat daerah menjadi salah satu cara untuk mandiri,”pungkasnya.