Diduga Gara-Gara Donald Trump, Israel Larang Dua Anggota DPR AS Kunjungi Israel
YERUSALEM, FaktualNews.co – Pemerintah Israel hari Kamis (15/8/2019) melarang dua anggota DPR Amerika, Ilham Omar dan Rashida Tlaib, berkunjung ke negara itu.
Larangan itu tampaknya atas permintaan Presiden Donald Trump.
Anggota DPR Ilham Omar dan Rashida Tlaib dikenal sebagai pengecam keras Israel karena perlakuannya terhadap warga Palestina. Kedua anggota DPR itu sedianya akan berkunjung ke Israel dan beberapa kota di Tepi Barat dalam beberapa hari ke depan.
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely mengatakan, “Kami tidak akan membiarkan orang-orang yang menolak eksistensi kami masuk ke Israel.”
“Ini adalah keputusan yang sangat bisa dibenarkan,” tambahnya.
Tidak lama sebelum keputusan itu keluar, Presiden Donald Trump mencuit di Twitter; bila Israel sampai mengizinkan Omar dan Tlaib, itu berarti kelemahan besar.
Selain itu, dalam cuitannya Trump juga menilai dua anggota DPR AS itu adalah orang yang benci pada Israel dan rakyat Israel.
Representatives Omar and Tlaib are the face of the Democrat Party, and they HATE Israel!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 15, 2019
“Anggota Parlemen Omar dan Tlaib adalah wajah Partai Demokrat, dan mereka BENCI Israel!”
It would show great weakness if Israel allowed Rep. Omar and Rep.Tlaib to visit. They hate Israel & all Jewish people, & there is nothing that can be said or done to change their minds. Minnesota and Michigan will have a hard time putting them back in office. They are a disgrace!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 15, 2019
“Itu akan menunjukkan kelemahan besar jika Israel mengizinkan Rep. Omar dan Rep.Tlaib untuk berkunjung. Mereka membenci Israel & semua orang Yahudi, & tidak ada yang bisa dikatakan atau dilakukan untuk mengubah pikiran mereka. Minnesota dan Michigan akan mengalami kesulitan menempatkan mereka kembali di kantor. Mereka memalukan!”
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan komentar Trump itu “adalah tanda kebodohan dan penghinaan yang tidak sesuai dengan martabat jabatan kepresidenan.”
Pelosi mengatakan, penolakan kunjungan Omar dan Tlaib menunjukkan “kelemahan Israel yang tidak sesuai dengan martabat negara Israel yang besar.”