Peringatan HUT RI ke 74
Upacara Bendera Para Mantan Teroris dan Kombatan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Para mantan Napi Teroris (Napiter), kombatan beserta Keluarga, donatur dan simpatisan Jamah Islamiyah (JI) serta ISIS mengikuti Upacara HUT RI ke-74 di halaman Masjid Baitul Muttaqien, di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan.
Upacara kemerdekaan ini digelar atas kerjasama Yayasan Lingkar Perdamaian dengan Polres Lamongan.
Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ustad Ali Fauzi mantan kombatan Afganistan yang dalam upacara itu kebagian membaca naskah Proklamasi mengatakan, upacara kemerdekaan ini yang ketiga kalinya dan dinilai berbeda dengan tahun yang lalu, baik 2017 maupun 2018.
“Pada 2019 ini bisa dilihat, kita mengikutkan istri dan anak-anak juga, yang pada tahun-tahun lalu belum pernah kita lihat, sebuah upacara diikuti oleh perempuan-perempuan bercadar. Mereka juga antusias mengikuti,” kata Ali Fauzi, adik kandung Amrozi terpidana mati bom bali 1, Sabtu (17/08/2019).
Mantan laskar Ambon, Manzi panggilan akrab Ali Fauzi menambahkan, upacara ini juga merupakan bagian dari upaya memutus mata rantai tetorisme.
“Tenggulun ini sebelumnya adalah identik dengan terorisme, dengan bom, tapi belakangan ini kita ubah suasana itu, yang sekarang kita tahu Tenggulun menjadi Desa Deradikalisasi dan bisa dikatakan sebagai barometer untuk program-program deradikalisasi yang bersinergi dengan pemerintah,” jelasnya.
Dia berharap muncul Lingkar Perdamaian lain di kota lain di Indonesia untuk sama-sama mereduksi ekstrimisme, terorisme yang saat ini belum juga begitu menurun tensinya.
Sementara itu, Inspektur Upacara. Kapolres lamongan AKBP Febby Dapot Hutagalung mengaku, ingin bersama-sama menggelorakan semangat nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air.
“Yayasan Lingkar Perdamaian mengakomodir mantan napi-napi teroris yang sebelumnya bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah, termasuk memusuhi kepolisian,” jelas Febby.
Febby menambahkan, saat ini mereka mencintai tanah air, mereka siap hormat bendera dan melaksanakan upacara hari kemerdekaan dengan hikmat.
“Ini adalah hal yang luar biasa, maka dari itu kami melaksanakan kegiatan ini secara rutin dan mudah-mudahan untuk tahun berikutnya juga seperti itu,” ungkap Febby.
Dalam upacara ini, ada tiga pengibar bendera merah putih, masin-masing adalah Saiful Abid mantan Napiter kasus penembakan polisi di poso, Hendra anak terpidana mati Amrozi dan Mustain anak mantan Napiter Nor Minda.
Sementara itu, Perwira upacara. Ust Asadullah alias Ust Sumarno adalah Napiter bom Bali 1 dan Komandan upacara Yoyok Edi alumni Ponpes Al Islam, simpatisan JI. Sedangkan Petugas ikrar sumpah setia NKRI, Hamim Thohari mantan Napiter bom bali 1.