FaktualNews.co

Lagi, Hutan Taman Nasional  Baluran Situbondo Terbakar, Jalur Pantura Terganggu 

Peristiwa     Dibaca : 1396 kali Penulis:
Lagi, Hutan Taman Nasional  Baluran Situbondo Terbakar, Jalur Pantura Terganggu 
FaktualNews.co/Alfan/
Petugas saat berusaha memadamkan kobaran api di kawasan hutan taman nasional Baluran, Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Areal kawasan hutan jati di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Minggu (18/8/2019) malam, kembali terbakar. Kali ini, terjadi pada KM 240 arah Kota Surabaya, tepatnya Blok Bitakol di Taman Nasional Baluran, Situbondo. Jawa Timur.

Akibat kebakaran hutan dengan luas sekitar lima hektar tersebut, arus lalu lintas di jalur utama pantura Situbondo, yang menghubungkan antara Situbondo-Banyuwangi sempat terganggu.

Hal ini karena kepulan asap sempat menutupi arus lalu lintas di jalur pantura. Bahkan, kobaran api sempat merembet ke tepi jalan. Sehingga para pengendara kendaraan bermotor tidak berani melintas, baik dari arah Situbondo maupun dari arah sebaliknya.

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi Minggu (18/8/2019) malam, Namun karena saat peristiwa kebakaran angin bertiup sangat kencang. Sehingga hanya  dalam hitungan menit, kobaran api langsung meluas hingga membakar seluas lima hektar hutan jati di kawasan Taman Nasional Baluran Situbondo itu.

Mengetahui adanya kebakaran, petugas gabungan antara Koramil, Polsek Banyuputih, Perhutani, petugas Puslapur Marinir Karang Tekok dan Polhut Taman Nasional Baluran, serta relawan, berusaha memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat seadanya.

Namun, karena angin bertiup sangat kencang. Sehingga petugas gabungan sempat kewalahan. Kobaran api baru dapat dipadamkan sekitar satu jam kemudian, setelah satu unit mobil Damkar milik Pemkab Situbondo, datang ke lokasi kejadian.

Puryono koordinator Pusdalop BPBD Kabupaten Situbondo mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti tentang penyebab kebakaran tersebut, apakah ada unsur kesengajaan atau unsur lainnya.

“Kalau luasan atau lahan hutan jati yang terbakar diperkirakan sekitar lima  hektare. Apa penyebabnya, belum diketahui pasti, karena masih dalam penyelidikan, “kata Puryono Senin (19/8/2019).

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin