FaktualNews.co

Antisipasi Insiden Wonokromo, Kapolres Lumajang Terapkan Buddy System

Peristiwa     Dibaca : 679 kali Penulis:
Antisipasi Insiden Wonokromo, Kapolres Lumajang Terapkan Buddy System
FaktualNews/Istimewa
Seorang ibu diperiksa petugas di halaman Polres Lumajang sebelum memasuki kantor.

LUMAJANG, FaktualNews.co – Polres Lumajang Jawa Timur memperketat penjagaan semua pos polisi. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terulangnya insiden berdarah di Mapolsek Wonokromo Surabaya, yang belakangan diketahui dilakukan oleh  anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Selain penjagaan ekstra, anggota yang bertugas juga diminta lebih waspada dan peka terutama kepada setiap gerak-gerik orang yang tidak dikenal.

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban menyatakan, selain insting anggota yang kuat, pihaknya juga meminta anggotanya di lapangan menerapkan Buddy System agar dapat saling menjaga satu anggota dengan yang lain. Buddy System merupakan teknik saling menjaga dalam sebuah pengamanan.

“Menindaklanjuti kejadian di Polsek Wonokromo beberapa waktu lalu, saya perintahkan anggota agar lebih memperketat pengamanan Mako baik di tingkat Pos Polisi, Polsek maupun tingkat Polres Lumajang,” ujarnya, Selasa (20/8/2019).

Arsal juga meminta agar pergerakan anggota dalam melakukan pemantauan atau pengamanan di lapangan dilakukan dua orang atau lebih sehingga tidak sendirian. Selain itu, dia juga mengimbau seluruh anggotanya untuk mengawali kegiatan dengan berdoa.

“Sejauh ini situasi dan kondisi di Lumajang cukup kondusif. Namun kami tetap harus waspada dan siaga terhadap hal-hal yang tidak diinginkan buntut dari serangan berdarah kemarin,” tandasnya.

Sebelumnya, Polsek Wonokromo diserang oleh seseorang menggunakan senjata tajam. Akibat kejadian itu, seorang anggota yang berjaga di SPKT Mapolsek Wonokromo terluka dan dilarikan ke Rumah Sakit.

Saat itu, pelaku yang belakangan terungkap bernama Imam Mustofa (30) itu datang sendirian. Dia tiba-tiba menyerang dengan membabi buta terhadap anggota yang berjaga.

Berbagai macam senjata berhasil diamankan dari tas yang dibawa pelaku, seperti clurit, pisau serta senjata jenis air gun berwarna hitam.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, dari hasil pemeriksaan menyebut Imam merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh