Peristiwa

Buntut Penyerangan Polsek Wonokromo, Polresta Probolinggo Kota Dijaga Ketat

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Polres Probolinggo Kota, tidak ingin peristiwa penyerangan Polsek Wonokromo, Polretabes Surabaya, beberapa waku lalu yang mengakibatkan sejumlah petugas luka-luka, terjadi di wilayahnya.

Agar kejadian serupa tidak terjadi, penjagaan di Mapolresta diperketat, Rabu (21/8/2019) pagi. Setiap tamu atau pengunjung diperiksa di pintu masuk. Tak hanya tamu, kendaraannya pun tak luput dari pemeriksaan dan penggeledahan sejumlah petugas.

Tampak di lokasi, sejumlah petugas berpakaian lengkap dan bersenjata laras penjang memperhatikan dan mengawasi setiap orang yang hilir mudik di depan Mapolresta. Sementara ada petugas di pintu masuk yang memeriksa dan menggeledah barang bawaan dengaan alat metal detektor, inspection mirror.

Pengunjung atau tamu yang lolos pemeriksaan awal, masih harus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Disana mereka ditanya identitasnya dan dicatat keperluannya serta diberi tanda pengenal tamu. Bahkan, tamu yang hendak mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) juga tak luput dari pemeriksaan dan penggeledahan.

Tak hanya pejalan kaki, tamu yang mengendarai kendaraan khususnya roda empat, juga dipemeriksa kendaraannya dengan alat inspection mirror. Setelah dinyatakan tidak ada masalah, tamu beserta kendaraannya dipersilahkan masuk. Begitu turun dari kendaraannya, sopir dan
penumpang yang lain, juga diperiksa.

Kapolresta AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, sebetulnya setiap tamu dan kendaraan yang masuk mapolresta diperiksa sesuai SOP (Standart Operasional Prosedur). Hanya saja hal tersebut tidak dilakukan setiap hari. Polresta memberi kelonggaran ke masyarakat yang memiliki keperluan atau berkunjung ke Mapolresta.

Namun, penjagaan yang tidak ketat, dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga terjadilah kasus seperti di Mapolsek Wonokromo, Poltabes Surabaya. Agar kasus serupa tidak terjadi di Mapolresta, maka Polresta menerapkan aturan penjagaan ketat, sesuai SOP.

“Bukan kaku, tapi demi kemanan dan keselamatan masyarakat dan petugas,” tandasnya.

Alfian meminta, masyarakat tidak perlu takut berkunjung ke Mapolresta. Jika dalam pemeriksaan tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan, tidak ada masalah. Masyarakat bisa masuk ke mapolresta.

“Suatu ketika kita harus bersikap humanis. Disaat lain, kita harus tegas. Ya, demi keamanan dan keselamatan kita bersama,” tambahnya.

Disinggung soal radikalisme, termasuk potensinya. AKBP Alfian mennjamin tidak ada intoleransi dan radikalisme yang dilakukan kelompok radikalis di wilayahnya. Bahkan, warga Papua yang tinggal di wilayahnya, juga dijamin keamanan dan keselamatannya.

“Hasil intelejen, di wilayah kami sudah tidak ada intoleransi dan kelompok radikal. Kami juga menjamin keselamatan warga Papua yang sekolah disini,” tegasnya.