Politik

Sejumlah Dusun di Lamongan Terpapar Radikalisme, Ini yang Dilakukan Polres bersama Elemen Masyarakat

LAMONGAN, FaktualNews.co – Permasalahan intoleransi yang dianggap meruncing membuat Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama tokoh lintas agama di sebuah hotel Lamongan, Rabu (21/08/2019).

FGD yang mengambil tema toleransi kerukunan umat dalam beragama Islam demi keutuhan NKRI tak hanya diskusi, namun juga sarana menjalin silaturahmi antara Polri dan masyarakat, juga untuk menjaga stabilitas Kamtibmas yang aman, tentram dan Kondusif.

“Dalam hidup bermasyarakat ada dua hal yang menurut saya wajib kita lakukan. Yakni menjaga kerukunan di internal umat beragama dan toleransi antar umat beragama,” tutur Kapolres.

Kita sebagai sesama manusia, sambung kapolres, harus saling menjaga silahturahmi dan saling membantu tanpa memandang perbedaan suku, ras dan agama,”

Kapolres menuturkan, para tokoh agama ini diajak berdiskusi, memberikan saran bagaimana mengatasi permasalahan intoleransi yang saat ini sudah sangat meruncing, serta penyebaran paham radikal.

“Ini harus kita tindaklanjuti agar paham-paham ini dieliminir, kalau bisa dihilangkan di masyarakat kita. Kalau kita, tidak melakukan tindakan sejak dini. Kami khawatir menjalar dan menjadi sesuatu yang berbahaya bagi NKRI,” imbuhnya.

Hasil kajian FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Lamongan menyebutkan sudah ada beberapa dusun di Lamongan ditemukan terpapar paham radikal dan menolak ideologi Pancasila, meski belum pada tataran aksi.

“Karena itu kita ajak bersama-sama, polri dan masyarakat serta seluruh tokoh agama, masyarakat turun ke lapangan, desa, kecamatan guna mendeteksi yang terpapar paham radikal. Ini segera kita tindaklanjuti, karena bahaya bagi bangsa,” papar Feby.

Ketua FKUB Lamongan, KH Masnur Arief membenarkan ada sejumlah dusun di Lamongan sudah terpapar radikalisme ini, namun belum sampai pada tataran aksi.

“Informasi itu saat ini kita terima dan secara dini pula kita tindaklanjuti supaya tidak berkembang,” ungkap Masnur.

Pihaknya mengajak sejumlah ormas Islam diantaranya PD Muhammadiyah, PCNU dan MUI Lamongan untuk bersama melakukan upaya-upaya pendekatan agar kembali ke ajaran Islam yang benar, yaitu Islam yang rahmatan lilalamin.

“Hasil kajian dari FKUB ini, beberapa dusun ditemukan masyarakat yang terpapar dan menolak Pancasila. Ini harus segera tindaklanjuti, karena akan menimbulkan disintegrasi bangsa,” tegasnya.

Selain jajaran Polres Lamongan, acara FGD diikuti puluhan tokoh agama di Lamongan. Mulai dari PC Muhammadiyah Lamongan, PCNU Lamongan dan juga MUI.