Politik

Pilbup Jember 2020, Nasdem dan PDIP Belum Tentu Usung Faida Lagi

JEMBER, FaktualN ews.co-Pilkada Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih akan digelar pada 2020 mendatang. Namun suhu poliitik di kabupaten setempat mulai menghangat.

Sejumlah nama mulai mengemuka, termasuk Bupati Jember Faida, yang tahun depan hampir dipastikan bakal maju lagi sebagai calon petahana.

Faida yang Pilkada 2015 diusung Partai Nasdem dan PDIP, pada Pilkada 2020 belum tentu akan diusung kedua parpol tersebut.

Sebab, kedua partai itu masih belum menentukan pilihannya untuk mencalonkan kembali kepala daerah wanita pertama di Kota Tembakau ini.

Kedua partai itu mengaku masih melihat situasi, dan menunggu putusan dari DPP masing-masing.

Ketua DPC Nasdem Marzuki Abdul Ghofur mengatakan, komitmen partainya sebagai mengusung Bupati Faida pada pilkada lalu akan tetap didukung hingga masa jabatannya selesai pada 2020.

“Tetapi, untuk pilkada selanjutnya menunggu instruksi dari DPP Partai Nasdem,” kata Marzuki, Kamis (22/8/2019).

Alasan pihaknya masih menunggu, kata Marzuki, karena tetap mengikuti instruksi dari pusat, dan memberi kesempatan bagi siapapun untuk bisa mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah.

“Bahkan untuk menjadi calon yang dapat diusung dalam pilkada, juga tidak harus dari kader Nasdem,” katanya. Faida merupakan kader partai besutan Surya Paloh itu.

Ia menegaskan, siapapun yang memenuhi kriteria yang telah di tentukan DPP Nasdem bisa mendapatkan rekomendasi dari DPP.

“Sehingga nanti juga sesuai survei yang dilakukan kami. Partai Nasdem untuk rekom tetap dari DPP, baik kader atau bukan. Sehingga peluang ini cukup luas bagi para calon kepala daerah mendatang,” ungkapnya.

Marzuki juga mengungkapkan, terkait meningkatnya jumlah kursi yang diperoleh Nasdem di DPRD Jember pada Pileg periode 2019-2024, tidak hanya faktor Bupati Faida, yang notabene kader Nasdem.

“Semua karena semangat bersama, bukan salah satu pihak, apakah itu Haji Marzuki atau juga Faida,” katanya.

Terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Jember Arief Wibowo menerangkan persoalaan Pilkada 2020 mendatang masih digodok DPP.

Sehingga ada evaluasi apakah incumbent sudah memberikan dampak yang nyata kepada masyarakat dan bagaimana pola pemerintahannya seperti apa.

“Jadi kami belum mengetahui apakah akan mengusung incumbent kembali atau tidak. DPP sampai saat ini masih melakukan evaluasi tentang bakal calon yang nantinya akan diusung,” kata Arief.

“Kami pun masih mengukur, mulai dari elektabilitas, popularitas dan komitmen kepada masyarakat,” sambungnya.