SURABAYA, FaktualNews.co – Kapal Motor (KM) Santika Nusantara terbakar di perairan Masalembo, Kabupaten Sumenep, pada Kamis (22/8/2019) pukul 20.45 WIB malam. Ratusan penumpang berhasil dievakuasi. Namun diduga, masih ada ratusan orang yang belum diketahui nasibnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan / Basarnas Surabaya, Prasetya Budiarto menjelaskan, data sementara menyebut ada 150 penumpang kapal yang ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka saat ini berada di beberapa kapal yang tengah menuju daratan dan sebagian sudah berada di Masalembo, Sumenep.
“Data sementara yang kita evakuasi itu di KM Citra itu 23 orang, untuk di Darma Ferry 07 ada 64 orang. Kemudian di Bintang Mutiara itu 11 orang. Terus yang di Masalembo 52 orang,” urai Prasetya Budiarto dalam sambungan telepon, Jumat (23/8/2019).
Dari 150 penumpang yang berhasil dievakuasi tersebut, pihaknya memperkirakan masih ada ratusan penumpang belum diketahui nasibnya. Bila mengacu pada data yang diberikan pemilik KM Santika Nusantara, kata Prasetya, kapal nahas tersebut membawa 277 penumpang.
Jumlah itu, berbeda dari data manifes yang menyebut ada 111 penumpang, “Tapi data yang ada di pemilik kapal itu jumlahnya, 277 (penumpang). Jadi berbeda manifesnya,” tandas Prasetya.
Beruntung, hingga berita ditulis belum ada laporan adanya korban luka-luka maupun meninggal dunia, atas peristiwa terbakarnya KM Santika Nusantara.
Sementara kondisi kapal disampaikan Prasetya, masih terpantau mengeluarkan asap. Kondisi ini mengakibatkan petugas evakuasi tak bisa menjangkau hingga dek kapal.
“Kondisi kapal masih ada asap, belum bisa melakukan upaya memadamkankan api. Karena tidak bisa dipadamkan dari luar karena kondisinya tertutup,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya lebih fokus pada upaya evakuasi korban. Dengan mengerahkan segenap kekuatan yang dimiliki. Termasuk melibatkan kapal penumpang yang melintas serta perahu nelayan di sekitar lokasi kejadian.
“Kami semua masih menggerakkan seluruh akses yang berada di lokasi, jadi kita meminta bantuan kapal-kapal yang melintas di perairan Masalembo untuk memberikan pertolongan dan itu adalah wajib. Dan sudah saya perintahkan Basarnas, sudah saya perintahkan kapal-kapal itu untuk memberikan bantuan,” tutupnya.