Kuliner

Mahasiswa KKN ini Kembangkan Penganan Berbahan Bonggol Jagung

LAMONGAN, FaktualNews.co – Jagung adalah tanaman yang dapat tumbuh baik di daerah tropis. Bagian jagung yang paling sering dimanfaatkan adalah biji yang mengandung karbohidrat, sementara bonggolnya dibuang begitu saja dan menjadi limbah.

Bagi puluhan mahasiswa Universitas Islam Lamongan (Unisla) yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pelang Kecamatan Kembangbahu Lamongan, bonggol jagung memiliki nilai tersendiri. Mereka memanfaatkannya untuk diolah menjadi menu makanan.

“Kurang optimal ya kalau hanya diambil biji jagungnya. Kita melihat potensi desa ini kan banyak petani jagung, kemudian bonggolnya itu hanya dibuang, kalau tidak hanya dibuat pakan ternak,” kata Mahasiswi Unisla, Sofi Nur Hidayatussolihah di Balai Desa Pelang, Sabtu (24/08/2019).

Dari kesadaran itu, mulailah mereka bereksperimen. Biji jagung diolah menjadi bahan mie, sementara bonggolnya diolah menjadi nugget.

Setelah berhasil, eksperiman itu ditransfer ke masyarakat setempat sebagai bagian dari pengembangan ekonomi masyarakat.

Bagaimana proses pembuatannya, Sofi memaparkan, langka pertama adalah membuat tepung. Tepung dibuat dari bonggol jagung  yang dikeringkan dengan memanfaatkan sinar matahari atau bisa memakai oven. “Kemudian kita giling agar menjadi tepung. Setelah itu disaring, ” kata Sofi.

Kalau menginginkan yang lebih lembut bisa diberi air, kemudian  endapan atau sari patinya itu yang digunakan. Untuk satu kilo bonggol jagung mengasilkan 250 gram pati

Komposisinya, tepung bonggol 250 gram, tepung terigu 750, dengan  perbandingan  1 banding 3 Kemudian ditambah telor 2 biji, garam 1 sendok teh, air secukupnya, baking powder sedikit.

“Bonggolnya kita gunakan untuk mie,  jagungnya kita buat untuk nugget. Jadi kita tidak buang bahan sama sekali,” ungkapnya.

Menurutnya, sebagai pengganti karbohidrat kandungan bonggolnya itu hampir mirip jagung, . Jadi sangat bagus bagi orang yang diet karbohidrat,  atau untuk penderita diabetes.”Itu seratnya banyak,” jelasnya.

Anak-anak yang gemar mengkonsumsi  mie, penggantinya bisa pakai mie dari jagung. “Bisa lebih sehat,” ungkapnya.

Dari bahan dasar sejenis, para mahasiswa tidak hanya mampu mengolah menjadi mie, namun juga makanan nugget.

Anatasya Elvi Ramadhani, satu diantara mahasiswa yang turut membidani penemuan ini mengungkapkan, pertama  biji jagung yang masih muda dihaluskan, kemudian dicampur dengan daging ayam yang sudah dihaluskan dan ditambahkan tepung terigu dan bumbu-bumbu lainnya, kemudian diaduk sampai rata. “Setelah itu dimasukkan ke dalam plastik, didinginkan, baru kemudian dimasukkan lemari es,” katanya.

Untuk campuran daging, sebelumnya daging ayam dipisah dari tulang, kulit dan lemaknya. “Diambil dagingnya,” imbuhnya.

Secara ekonomi sangat menguntungkan bila olahan itu dijadikan bisnis atau dijual. “Kami sudah hitung. Dan ini peluang besar menambah pundi – pundi uang bagi warga,” imbuh Anatasya.

Para mahasiswa Unisla  berharap apa yang ditinggalkan para mahasiswa mempunyai nilai tambah bagi warga masyarakat.

Sementara itu, Ketua Litbangpemas Unisla, Husen mengungkapkan, apa yang sudah ditemukan para mahasiswa itu harus dikembangan dan menjadi lahan bisnis masyarakat. “Perlu ada nama yang pasti hasil olahannya dan bisa dipatenkan,” kata Husen.