JEMBER, FaktualNews.co – Ketua Umum Berni (Jember Berani) Agus Rizki tegas menyampaikan, Berni supporter tim sepak bola Persid Jember, tidak lagi mendukung tim kesayangannya itu. Hal ini terjadi, terkait insiden yang terjadi dalam pertandingan Persid Jember melawan PSIL di Stadion Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (25/8/2019) kemarin, yang berbuntut panjang.
Bahkan sebagai bentuk keseriusannya, kelompok suporter Berni akan memboikot semua laga Persid dalam kompetisi sepak bola Liga 3 tahun ini. Diketahi ungkapan kekecewaan ini, akibat pernyataan yang disampaikan pemain belakang Persid Jerry Rivan Perdana saat terlibat keributan dengan supporter dari Berni.
“Keributan terjadi saat seorang suporter Berni masuk ke dalam lapangan pada babak kedua. Saat itu, maksudnya hendak memprotes wasit,” kata Capo Curva Sud Berni Muche Muhammad saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat Whatsapp, Selasa (27/8/2019).
Namun oknum suporter itu justru berhadapan dengan Jerry. “Jerry mencekik leher suporter. Lalu Jerry bicara: ’pemain tidak butuh suporter’,” kata Muche.
Dengan aksinya itu, tentu menyakiti hati dan perasaan supporter. “Martabat Berni tidak boleh diremehkan oleh siapapun. Berni adalah identitas,” kata Ketua Umum Berni Agus Rizki saat dikonfirmasi terpisah.
Dengan sikap salah seorang pemain Persid Jember itu, Agus pun mengaku kecewa. “Di Indonesia bahkan Mungkin di dunia , sepertinya ini dia (Jerry, red) satu-satunya pemain bola yang tidak butuh suporter,” katanya.
Sebenarnya Berni sudah memboikot Persid khusus untuk laga kandang. Aksi boikot dilakukan sebagai tanda protes terhadap Yayasan Persid Jember terkait hak kepemilikan atas Persid secara hukum. Berni menuntut agar yayasan dibubarkan dan Persid kembali ke tangan bupati.
Boikot tak berlaku saat tandang. “Dalam rapat bersama (dulu), kami semua sepakat menghargai kiprah pemain Persid sehingga laga away ke mana pun dan dalam situasi apapun, kami tetap berangkat untuk mendukungnya,” kata Agus.
Namun keputusan berubah setelah insiden di Lumajang. “Demi martabat dan kehormatan identitas, maka saya serukan kepada semua teman-teman pengurus, para senior, dan para Berni-Bernina agae tidak lagi melanjutkan dukungannya, baik home maupun away,” seruannya.
Aksi boikot akan berlanjut sampai ada kejelasan soal hak kepemilikan Persid secara hukum. “Bukan sekadar pacapa (omong kosong, red),” kata Agus.
Ditanya apakah ini berarti aksi boikot bisa berlanjut hingga musim depan? “Kita lihat saja nanti,” pungkasnya.