Tak Memiliki Cukup Dana, Persipro Terancam Gagal Berlaga di Piala Suratin
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Keikutsertaan Persipro di Piala Suratin terancam gagal. Sebab, Persatuan Sepakbola Kota Probolinggo, tidak memiliki dana yang cukup untuk membiayai keikutsertaannya di ajang nasional tersebut.
Kalau upaya menggalang dana dari pihak swasta berhasil, Persipro tetap akan bertanding di putaran kedua. Jika tidak, maka akan selesai di putaran pertama.
Hal tersebut diungkap Asad Anshari, Manager Persipro Piala Suratin, Selasa (27/8/2019) siang. Menurutnya, dana yang ada saat ini hanya cukup utuk biaya mengikuti laga putaran pertama di Kabupaten Sidoarjo dan Tulungagung. Di dua pertandingan tersebut diperkirakan dana habis. Upaya yang dilakukan, menggalang dana dari donatur pihak swasta.
“Kalau penggalangan dana tidak berhasil, ya kita cukup ikut di putaran pertama saja,” tandasnya.
Kalau Persipro menang di laga pertama, lanjut Asad, akan mengikuti laga selanjutnya, yakni putaran kedua. Pada laga tersebut, klub yang dimanageri akan bertanding dengan grup dari kota lain yang sama-sama melenggang ke putaran kedua. Kesempatan tersebut tidak akan dikuti, jika penggalangan dana tidak berhasil.
“Kalau upaya menggalang dana tidak berhasil, ya kita lepas saja kesempatan tersebut,” tambahnya.
Artinya, Persipro tidak bertanding di laga putaran pertama. Konsekwensi tersebut harus diterima, karena keterbatasan dana. Padahal, ia bersama rekan-rekan yang lain membentuk dan membangun Persipro untuk piala Suratin awal puasa yang lalu.
Persipro, kata Asad, satu grup dengan Sidoarjo, Surabaya, Tulungagung dan Malang. “Ini peluang. Tapi mau gimana lagi,” tandasnya.
Sebenarnya, menurut Asad, masih ada peluang untuk mendapatkan dana. Yakni dari PAK atau anggaran perubahan. Namun harapan tersebut putus, setelah pihaknya mendengar PAK tahun 2019, belum dibahas.
“Mau mencari dana darimana lagi. Tapi kami masih optimis, klub sepakbola yang kami bina, ikut piala Suratin sampai final,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Asad menyebut pernah ditawari menjadi tuan rumah. Namun, peluang baik itu ditolak, karena lagi-lagi urusan dana. Pihaknya tidak mampu membiayai akomodasi para pemain dan official yang akan berlaga di Stadion Bayuangga. Yakni, klub yang satu grup dengan Persipro di ajang Suratin.
“Selain karena biaya, juga terbentur dengan, maaf ya, acara Semipro. Akhirnya kami tidak bersedia,” tandasnya.