SITUBONDO, FaktualNews.co-Sebuah bangunan penggilingan padi UD Makmur Jaya, di Desa Tokelan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, terbakar, Rabu (28/8/2019) sekitar pukul 15.30 WIB.
Akibatnya, bagian dapur penggilingan padi milik Gunawan (43), warga Jalan Basuki Rahmad, Situbondo, ludes. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir sekitar Rp 20 juta.
Kebakaran tidak sempat meluas karena 4 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Situbondo, segera datang dan berhasil mengendalikan api sekitar dua jam setelah kejadian.
Diperoleh keterangan, sebelum kebakaran, salah seorang pekerja penggilingan memasak air untuk membuat kopi, menggunakan tungku berbahan kayu bakar di dapur.
Usai membuat kopi, Iwansyah bersama Sesen, Sato dan Gunawan, langsung minum kopi bareng. Usai itu mereka meninggalkan lokasi penggilingan.
Sebelum meninggalkan tempat penggilingan, Iwansyah tak lupa menyiramkan air ke tunggu bekas memasak air untuk membuat kopi.
Namun setelah ditinggal pemiliknya, kobaran api yang diduga berasal dari bara api di tungku yang belum sepenuh mati, membakar bagian dapur di penggilngan padi milik korban.
Hanya dalam hitungan menit kobaran api meluas, dan mendekati bangunan induk pengilingan padi milik korban.
Mengetahui penggilingan padi milik korban terbakar, dan khawatir merembet ke rumah warga sekitar, puluhan warga memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat manual seadanya. Beberapa warga lainnya mengontak petugas damkar Pemab Situbondo.
Tak berselang lama, 4 unit mobil damkar berdatangan ke lokasi dan bersama warga segera berupaya mengendalikan kebakaran. Sekitar dua jam setelah kejadian, kebakaran bisa diatasi.
Koordinator Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Puuryono, mengatakan, selain mendata kerugian akibat peristiwa kebakaran penggilingan padi tersebut, petugas juga membantu memberishkan puing-puing sisa kebakaran.
“Mereka bersama membantu membersihkan puing-puing bangunan yang terbakar. Akibat kebakaran tersebut, pemilik mengalami kerugian materi yang diperkirakan Rp20 juta,” kata Puryono.
Menurutnya, agar kasus serupa tidak terulang lagi pihaknya mengimbau kepada warga Situbondo untuk mengecek kompor gas dan tungku dalam keadaan mati, sebelum pergi meninggalkan rumahnya.
“Saya minta warga untuk selalu cek kompor dan api di tungku dapurnya, untuk memastikan api di dapurnya padam,” imbau Puryono.