SITUBONDO, FaktualNews.co-Pemilik E-Waroeng di Kabupaten Situbondo, meminta Bulog menjaga kualitas bantuan beras yang akan disalurkan kepada warga miskin di Kabupaten Situbondo.
Pasalnya, Bulog kembali ditunjuk menjadi penyedia beras untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Para pemilik E-Waroeng di Kabupaten Situbondo mengaku khawatir akan menuai protes penerima bantuan, jika beras yang disalurkan Bulog sama seperti rastra (beras untuk warga sejahtera).
Hal itu disampaikan pemilik E-Waroeng saat mengikuti rapat koordinasi bersama Bulog, yang difasilitas Dinas Sosial Pemkab Situbondo.
Sebelumnya, E-Waroeng sebagai pihak yang ditunjuk menyalurkan BPNT, selalu menyediakan beras berkualitas bagus yang dibeli dari pengusaha beras Situbondo.
Namun sesuai ketentuan yang baru, penyedia beras BPNT dikembalikan ke Bulog.
“Oleh karena itu, saya berharap pihak Bulog untuk menyediakan beras yang berkualitas, karena saya khawatir jika beras sama dengan jatah rastra, para pemilik E-warung akan diprotes penerima bantuan,” ujar Rita, pemilik E-warung, Rabu (28/8/2019).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Situbondo, Lutfi Joko Prihatin mengatakan, kekhawatiran pemilik E-Waroeng tidaklah berlebihan, mengingat penyaluran BPNT itu merupakan pelayanan bagi warga miskin.
“Oleh karena itu, untuk tetap menjaga kualitas bantuan beras, dirinya meminta ada uji masak beras yang akan disalurkan Bulog melalui 114 E-Waroeng di Situbondo. Jika tak sesuai, harus dikembalikan lagi ke Bulog,” kata Lutfi Joko Prihatin.
Lutfi menambahkan, penyediaan beras BPNT melalui Bulog akan dimulai September 2019 mendatang. Lutfi mengaku, Bulog sudah menyanggupi menyediakan beras berkualitas dan layak makan.
“Selain itu, saya juga meminta agar pendistribusian beras dari Bulog ke masing-masing E-Waroeng harganya harus sama. Tidak boleh harga E-Waroeng yang satu dengan yang lain berbeda,” imbau Lutfi.
Lebih jauh Lutfi Joko Prihatin menegaskan, selain masalah kualitas, Bulog juga menyanggupi membeli beras di Situbondo, agar berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.
”Agar berdampak langsung kepada para petani di Situbondo, saya berharap Bulog bisa melakukan MoU dengan pihak penggilingan beras, melibatkan Dinas Pertanian,” pungkasnya.
Diketahui, pada 2019 ini, tercatat 70.657 warga miskin di Kabupaten Situbondo penerima BPNT. Program BPNT ini peralihan dari bantuan beras raskin. Setiap warga miskin menerima bantuan BPNT sebesar 110 ribu melalui ATM.
Namun, uang tersebut hanya bisa dicairkan dalam bentuk beras dan telur melalui 114 E-Waroeng yang sudah ditunjuk dibeberaoa kecamatan di Kabupaten Situbondo.