Peristiwa

Optuh 2019, Polisi Jombang Sambangi Bocah Piatu Akibat Kedua Ortu Meninggal karena Kecelakaan

JOMBANG, FaktualNews.co-Operasi Patuh (Optuh) 2019 yang dimulai hari ini dilaksanakan secara berbeda oleh Polres Jombang, Jawa Timur, Kamis (29/8/2019).

Selain fokus dengan razia atau upaya penindakan, Wakapolres Jombang, Kompol Budi Setiono juga menyempatkan diri mengunjungi keluarga korban kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, di Desa Daditunggal Kecamatan Ploso.

Selain sebagai bentuk empati, Wakapolres Budi juga menyampaikan sejumlah bantuan kepada anak korban kecelakaan yang kini telah menjadi yatim piatu.

Yakni Elia Eza Bintang Savana (6). Bocah malang ini merupakan anak dari pasangan Abdul Rochim (30) dan Suyanti (28) yang tewas dalam kecelakaan pada 2017 silam di Mojokerto.

“Adek Bintang ini adalah salah satu contoh dampak kecelakaan lalu lintas yang ditimbulkan. Bukan hanya pada diri sendiri, tapi pada keluaraga yang ditinggalkan, adik Bintang ini contohnya yang sekarang menjadi yatim piatu”, terangnya.

Dalam kesempatan itu, Wakapolres juga memberikan bantuan kepada Bintang. Selain uang, Bintang juga diberi tiga buah boneka serta sejumlah paket sembako.

“Ini wujud kepedulian kami, selain melakukan penindakan kepada pelanggar lalulintas, kami juga memberikan empati. Ini sekaligus ini imbauan kami agar masyarakat mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas,” tandasnya.

Bintang yang kini berusia enam tahun saat ini tinggal bersama kakek dan neneknya di Desa Dadi Tunggal Kecamatan Ploso.

Bocah malang yang kini bersekolah di SD Negeri Daditunggal ini hidup dengan serba keterbatasan bersama neneknya, Sutik dan Taman, kakeknya (63).

Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, pasangan lansia ini bekerja sebagai pembuat batu bata di rumahnya.

Salah satu tetangga, Sri Wahyuni (38) menceritakan, kedua orang tua bintang tewas dalam kecelakaan di Pacet Mojokerto dua tahun silam. Bintang saat itu masih duduk dibangku TK.

“Waktu itu kecelakaan dengan truk muatan pasir berhenti di lampu merah di Pacet. Saat itu mau berangkat kerja, jadi langsung meninggal dunia di tempat,” tutur Sri Wahyuni.

Bintang ditinggalkan kedua orang tuanya di usia empat tahun. Sehari-hari, Bintang dirawat oleh Sri Wahyuni (38).

Bahkan, Bintang kini juga memanggilnya dengan sebutan ibu. “Dulu panggil saya emak, sekarang ibu, kalau dengan anak saya yang perempuan itu manggilnya mama,” pungkasnya