FaktualNews.co

Selama 7 Bulan, 71 Nyawa Melayang Sia-sia di Jalur Pantura Situbondo

Peristiwa     Dibaca : 839 kali Penulis:
Selama 7 Bulan, 71 Nyawa Melayang Sia-sia di Jalur Pantura Situbondo
FaktualNews.co/istimewa
Ilustrasi.

SITUBONDO,FaktualNews.co-Pada 2019, angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di jalur pantura Situbondo cukup tinggi.

Bayangkan saja, selama tujuh bulan, mulai Januari hingga Juli 2019, tercatat sebanyak 175 kasus kecelakaan jalur pantura terpanjang di Jawa Timur.

Lebih tragisnya, dari 175 kasus laka lantas di Jalur Pantura Situbondo itu, sebanyak 71 orang korban meninggal dunia.

Sedangkan sebanyak 7 orang korban mengalami luka berat, dan selebihnya 282 orang korban mengalami luka ringan.

Diperoleh keterangan, karena selama rentang waktu tujuh bulan angka tahun ini laka lantas di jalur pantura Situbondo cukup tinggi, sehingga laka lantas di jalur pantura terpanjang di Jawa Timur menjadi perhatian khusus.

Lebih-lebih, selama Juli 2019 lalu, jumlah laka lantas mencapai 35 kasus. Dari angka laka lantas tersebut, sebanyak 13 korban meninggal dunia, 2 korban luka berat, dan 62 korban luka ringan.

Wakapolres Situbondo Kompol Iswahab usai apel pasukan di Mapolres, Kamis (29/8/2019), mengatakan, pihaknya berharap melalui Operasi Patuh Semeru 2019, yang dimulai hari ini, angka laka lantas di Jalur Pantura Situbondo dapat ditekan.

Mengingat, sasaran prioritas dalam operasi ini adalah pelanggaran yang berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Melalui Operasi Patuh Semeru ini, kami berharap dapat meminimalkan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Di samping juga menurunkan fatalitas korban laka,” kata Wakapolres Situbondo, Kompol Iswahab,

Menurutnya, dalam Operasi Patuh Semeru 2019 ini, pihaknya akan menurunkan 66 personel. Pasukan sebanyak itu akan dibantu personel dari Dinas Perhubungan sebanyak 1 peleton, dan Sub Denpom Situbondo sebanyak 1 regu.

Kompol Iswahab menambahkan, operasi ini akan berlangsung mulai hari ini hingga 11 September mendatang. Ada beberapa sasaran yang akan menjadi fokus perhatian operasi ini.

Antara lain, penggunaan helm standar, sabuk pengaman (safety belt) untuk pengendara roda 4 atau lebih, serta batas kecepatan maksimum kendaraan.

“Selain itu, pengemudi di bawah umur, dalam pengaruh alkohol, menggunakan HP, melawan arus, dan menggunakan lampu rotator, juga akan menjadi fokus sasaran operasi ini,” imbuhnya.

Selain menekan angka pelanggaran dan laka, serta menurunkan fatalitas korban kecelakaan. Operasi Patuh Semeru 2019 ini juga untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas.

“Kegiatan operasi semeru tahun 2019 ini, juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah