FaktualNews.co

Protes Pernyataan Presiden, Petambak Garam Sumenep Geruduk Gedung DPRD

Peristiwa     Dibaca : 697 kali Penulis:
Protes Pernyataan Presiden, Petambak Garam Sumenep Geruduk Gedung DPRD
FaktualNews.co/Supanjie
Warga berunjuk rasa memprotes pernyataan Presiden RI terkait kualitas garam Sumenep.

SUMENEP, FaktualNews.co – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Himpunan Masyarakat Petambak Garam (HMPG) melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, memprotes pernyataan Presiden Joko Widodo yang dianggap memandang sebelah mata kualitas garam di Madura, Jumat (30/8/2019).

Mereka mengecam pernyataan Presiden saat melakukan kunjungan ke Desa Nunkurus, Kupang Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat itu ia menilai kualitas garam Madura lebih jelek dari garam impor, bahkan garam di NTT.

“Kualitas garam kita di Madura tidak seperti yang dinilai bapak presiden, dalam sejarah, Madura termasuk penghasil garam terbaik.  Kita menangis mendengar pernyataan presiden yang menilai kualitas garam kita jelek,” teriak korlap aksi, Dedi Ahmadi dalam orasinya.

Oleh karenanya, para petambak garam ini, meminta DPRD Sumenep untuk menyurati pemerintah pusat, guna mendesak presiden mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada para petani garam di Madura.

“Kita minta wakil rakyat menyurati Pemerintah Pusat, agar presiden meminta maaf kepada petani di Madura, termasuk PT. Garam harus segera mengklarifikasi atau meluruskan mengenai kualitas garam kita,” tegasnya.

Ketua sementara DPRD Sumenep, Abdul Hamid Ali Munir, saat menemui para demonstran mengakui bahwa kualitas garam madura bagus, bahkan layak ekspor.

“Terkait pernyataan Presiden, mungkin hanya ada kesalahpahaman. Kami di sini mengakui bahwa kualitas garam Sumenep kualitas ekspor,” terangnya.

Politisi senior PKB ujung timur pulau Madura ini berjanji akan menindaklanjuti aspirasi para petambak garam Sumenep. Seluruh aspirasi utamanya yang berkenaan dengan garam akan disampaikan kepada Pemerintah Pusat.

“Apa yang menjadi aspirasi akan kami tindaklanjuti ke pemerintah pusat, namun saat ini kami para pimpinan belum definitif,” sebut Hamid.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Tags