FaktualNews.co

Jika Tidak Ada Kesamaan Persepsi

Program Zero Stunting di Lamongan Tidak Efektif

Kesehatan     Dibaca : 1143 kali Penulis:
Program Zero Stunting di Lamongan Tidak Efektif
FaktualNews.co/faisol
Acara seminar ilmiah stunting oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan di Pendopo Lokatantra, Sabtu (31/08/2019).

LAMONGAN, FaktualNews.co – Terkait pembentukan Satgas untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Lamongan. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan bersama Dinas Kesehatan Lamongan berkomitmen mendukung program kesehatan, melakukan penandatanganan.

Namun. konsultan dan dokter spesialis anak. Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika Hasan, mengatakan jika program Bupati Lamongan tersebut sudah bagus. “Tapi tidak akan efektif kalau tidak ada kesamaan persepsi. Acara hari ini bagus sekali untuk menyamakan persepsi tersebut,” katanya saat seminar ilmiah stunting oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan di Pendopo Lokatantra, Sabtu (31/08/2019).

Menurut Tubagus Rachmat yang juga sebagai Satgas Perlindungan Anak Pengurus Pusat IDAI  (Ikatan Dokter Anak Indonesia) tersebut mengajak insan kesehatan di Lamongan dalam upaya menanggulangi stunting untuk fokus menemukan anak usia di bawah 3 tahun yang memiliki berat badan dan tinggi kurang.

“Saya menyarankan harus ada data hingga tingkat desa. Kemudian dibuatkan pemetaan sesuai kondisi anak, untuk kemudian menentukan sasaran prioritas.”jelas Rachmat.

Untuk anak, lanjutnya. yang masuk kondisi gizi buruk, kurang dan stunting. Agar langsung dilakukan tindakan intervensi sebagaimana buku pedoman penanggulangan gizi dari Kemenkes.

“Lakukan tindakan sesuai buku pedoman ini. Intervensinya melalui tindakan dokter. Dan biaya untuk ini sudah dicover BPJS,”ungkap Rachmat.

Selain itu Rachmat meminta agar ada ketersediaan olahan pangan untuk gizi khusus di semua Puskesmas dan RSUD. Karena menurutnya, stunting di bawah dua tahun akan dapat diatasi bila ditemukan lebih awal, meski di usia dua hingga lima tahun juga masih bisa dikoreksi.

“Saya ingin mengajak untuk fokus temukan anak usia tiga tahun ke bawah yang berat badan dan tinggi kurang,”ujarnya.

Sementara itu. Bupati Lamongan, Fadeli mengatakan Satgas yang dibentuk untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Lamongan cukup berhasil. Dari angka 23 persen di 2017, turun menjadi 9,5 persen di Februari 2019.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya keras. Ini memang tidak bisa dilakukan sendiri. Tapi juga hingga kader posyandu. Tidak bisa hanya rumah sakit pemerintah, tapi juga swasta,”ujar Fadeli.

Dia juga memberi apresiasi kepada IDI Cabang Lamongan yang sudah berinisiatif untuk ikut berperan dalam program menurunkan angka stunting di Lamongan.

“Namun saya merasa masih perlu ada upaya lebih, agar target zero stunting di Lamongan bisa tercapai,”pungkasnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin