Olahraga

Bromo Marathon 2019 Pasuruan, Diikuti Ribuan Peserta dari 30 Negara

PASURUAN, FaktualNews.co – Even olahraga bertaraf Internasional, Bromo Marathon, untuk ketujuh kalinya kembali digelar, di kawasan Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Minggu (1/9/2019) pagi.

Untuk tahun ini, sebanyak 1.750 runners (pelari) dari 30 negara di dunia, ikut berpartisipasi. Kegiatan juga dikuti atlet nasional maupun regional hingga lokal.

Ribuan pelari tersebut diberangkatkan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, dari depan Amphiteater Plataran Bromo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Hadir dalam acara tersebut, di antaranya Kapolres Pasuruan AKBP Rizal Martomo; Ketua Pengadilan Negeri Bangil Akhmad Fazrinnoor Sosilo Dewantoro, serta The Man Behind Plataran Bromo, Yozua Makes.

Founder Bromo Marathon, Dedy Kurniawan mengatakan, antusiasme peserta Bromo Marathon tahun ini lebih tinggi bila dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu faktor yang membuat jumlah peserta lebih banyak adalah dibukanya kategori 5K bagi para beginner (pemula). Yakni mulai usia 16 tahun ke atas.

“Sebenarnya dari aturan kita batasi minimal usia 16 tahun. Tapi ada yang masih SMP ikut, dengan catatan fisik yang sangat prima dan hobi berolahraga lari,” paparnya.

Khusus untuk kategori 5K, tercatat ada sekitar 300 runners yang mengikuti Bromo Marathon 2019. Sedangkan kategori yang paling banyak diminati adalah 10K yang mencapai prosentasi jumlah peserta hingga 40 persen.

Kata Dedy, dari jumlah peserta, 80 persen adalah pelari lokal (dari berbagai daerah di Indonesia) dan 20 persen dari mancanegara.

Yang dari mancanegaran ini dari Australia, Italia, Perancis, Afrika, Amerika Serikat, dan dari berbagai negara di Asia. Seperti Singapura, India, Malaysia, Jepang dan sebagainya.

“Kebanyakan mereka Expatriat atau orang luar negeri yang kerja di Indonesia. Tapi banyak juga yang khusus datang ke Bromo Marathon hanya untuk ikut lomba lari,” bebernya.

Dijelaskan Dedy, peserta lari rute lima kilometer akan disuguhi keindahan dan keaslian Desa Tosari, yang berada di lereng Gunung Bromo, yang kini memperkenalkan diri sebagai pintu masuk lain menuju kawasan wisata Gunung Bromo, dan diberi nama “Heritage run”.

“Rute yang diambil oleh peserta lari 5K di Bromo Marathon 2019, akan mengelilingi Desa Tosari dengan medan yang menanjak dan menurun. Dengan begitu, peserta jadi tahu, mengenai susunan Desa Tosari yang bertingkat ini,” tandas Dedy.

Bupati Irsyad Yusuf menegaskan gelaran even Bromo Marathon telah terbukti memberikan multiplier effect yang positif bagi perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Pasuruan maupun mendongkrak sisi perekonomian masyarakat sekitar.

Dengan Bromo Marathon, kata bupati, banyak wisatawan datang ke Kabupaten Pasuruan tak hanya mengikuti lomba lari saja, melainkan berwisata menikmati indahnya Gunung Bromo dari Penanjakan Tosari plus sajian makanan khas pegunungan hingga budaya sekitar.

“Selain itu, tingkat hunian, baik hotel, losmen hingga home stay juga naik,” katanya.

Irsyad menuturkan Bromo adalah salah satu dari 10 destinasi wisata andalan Indonesia yang wajib dikunjungi.

Oleh karenanya, pihaknya mengajak seluruh peserta Bromo Marathon 2019 untuk mensounding (menyebarkan) wisata Bromo di Kabupaten Pasuruan dengan tagline “Pasuruan Always Fresh”.