FaktualNews.co

Ini Harapan Pemkot Pasuruan pada Industri Mebel

Advertorial     Dibaca : 1126 kali Penulis:
Ini Harapan Pemkot Pasuruan pada Industri Mebel
FaktualNews.co/Aziz
Pendidikan dan latihan 3 in 1 yang dibuka oleh Wakil Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, Rabu (4/9/2019) pagi.

PASURUAN, FaktualNews.co – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Komite Vokasi Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu Kendal 2019, menggelar Pendidikan dan Latihan 3 in 1, di UPT Industri Kayu Bukir Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.

Kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu (4/9/2019), secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo. Turut hadir, Mujiyono, MM (Tenaga Ahli Menteri Bidang Vokasi).

Hadir juga beberapa perwakilan dari BPSDMI Jakarta, Tri Ernawati dan Wadir 3 Supardi dari Direktur Politeknik Industri Furniture dan Kayu Olahan, Kendal.

Selain itu, hadir Bernadus Arwin, Ketua Komite Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Furniture Dan Kayu Olahan Poltek Kendal, Master Asesor selaku Lead Asesor dari LSP Furniko Semarang Sumardi, Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.

Kepala UPT Industri Kayu dan Produk Kayu Kota Pasuruan, Edy Wiyono, selaku Tuan Rumah yang memberikan izin tim Komite Vokasi Poltek Kendal, untuk melaksanakan kegiatan ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan dan Kepala Bappelitbangda Kota Pasuruan.

Menurut Wakil Walikota, Teno mengatakan dalam beberapa dekade terakhir, industri mebel Kota Pasuruan mengalami berbagai kendala. Utamanya adalah kelangkaan pasokan kayu hingga terbatasnya akses pemasaran.

Selain itu, industri ini dihadapkan permasalahan prospek kedepan terkait keengganan generasi muda untuk meneruskan usaha mebel orang tua mereka.

“Era industri 4.0 juga melahirkan beberapa tantangan baru bagi pelaku industri mebel, selain peluang yang mengiringinya.

Lambatnya transisi generasi pelaku industri mebel dari yang konvensional ke melek digital adalah salah satu kendala utamanya. Di balik ragam kendala yang dihadapi oleh industri mebel tersebut,” ujar Teno.

Kata Teno, juga adanya sektor-sektor ekonomi lain di Kota Pasuruan, yang masih menyimpan keyakinan bahwa industri mikro dan kecil memiliki sejuta potensi mampu mendongkrak prospek perekonomian Kota ini ke depan.

“Oleh karena itu, visi yang kami bangun adalah menjadikan industri mikro dan kecil dalam koridor ekonomi kreatif,” katanya.

Pihaknya yakin sebuah perekonomian harus dibangun secara inklusif, sebagai aktualisasi dari nilai gotong royong. Inilah sistem perekonomian yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa ini.

“Kami yakin dengan kehadiran rombongan Kementrian Perindustrian dan Poltek Kayu Kendal, akan mendukung progress ketercapaian visi dan misi Pemerintah Kota Pasuruan,” sambung Teno.

Diklat program 3 in 1 akan mendukung dari sisi pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Karena ketahui bersama, bahwa pasar bebas Asia akan menuntut kompetensi sebagai modal utama untuk memenangkan persaingan global.

“Juga diharapkan, dengan kerjasama pelatihan 3 in 1 di bidang mebel ini bukanlah yang pertama sekaligus terakhir,” harap dia.

Diharapkan kedepan ada penjagaan kerjasama yang lebih serius antara Pemerintah Kota Pasuruan dengan Poltek kayu Kendal maupun dengan Kementerian Perindustrian.

Utamanya untuk meningkatkan kinerja industri kecil dan mikro di Kota Pasuruan. Baik IKM yang bergerak di sektor mebel, logam maupun sektor-sektor potensial lain.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags