Warga Nahdliyin Ingin Jember Dinahkodai Bupati dari NU
JEMBER, FaktualNews.co – Selama ini belum pernah ada warga Nahdlatul Ulama (NU) menjadi Bupati di Kabupaten Jember. Itu sebabnya Pengurus Cabang (PC) NU Jember menginginkan kepala daerah dari kalangan NU pada Pilkada 2020 mendatang.
Itu sebabnya, nanti pada periode 2020 – 2024, PCNU Jember akan mengerahkan elemen NU untuk lebih percaya diri, dan berjuang agar ada calon dari warga Nahdliyin itu.
“Kita kalau ketemu pengurus cabang NU lain selalu jadi bahan olok-olok. Jember ini potensi besar, pesantren besar, warga NU banyak.
Orang-orang NU sangat dinamis. Juga tokoh-tokohnya. Tapi bupatinya tidak pernah dari NU,” kata Ketua PCNU Jember Abdullah Syamsul Arifin, Rabu (4/9/2019) petang.
Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Aab ini, sejumlah kabupaten dan kota di sekitar Jember sudah dikuasai NU.
“Tinggal Jember. Sekarang harus diikhtiarkan betul. Apa yang bisa dilakukan NU, apa yang bisa dilakukan PKB, ayo kita bagi. Kita tidak boleh tanggung dan semua harus turun gunung,” katanya.
Sehingga dengan adanya semangat perubahan itu, pihaknya meminta seluruh elemen NU untuk lebih percaya diri.
“Kalau dari awal sudah minder, sulit kita. Sampai kapan pun kita tidak akan punya (bupati berlatar belakang NU),” katanya.
Gus Aab mengatakan, setelah calon yang diusung dan didukung PKB, resmi didaftarkan, maka tugas seluruh elemen NU adalah turun gunung mengampanyekannya.
“Kalau satu (posisi bupati) sudah kena, maka program-program jam’iyyah tidak akan sulit dilaksanakan,” katanya.
Menanggapi keinginan NU tersebut, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi mengatakan, kriteria calon bupati akan dikonsultasikan dengan NU.
“Intinya kan kelihatan Jember harus berganti pemimpin. Kami selaku anak akan sami’na wa atho’na,” katanya.
“NU dan PKB selalu bersama, dan kira-kira kriteria apa yang ditentukan. Maka Jember harus berganti pemimpin. Karena ini perintah, maka harus ada perubahan,” imbuhnya.