SURABAYA, FaktualNews.co – Sejumlah Guru Besar, Doktor, Penggiat Literasi Nasional, tokoh Media, anggota Dewan Pendidikan dan Pengurus AMSI Jatim, menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas maksimalisasi gerakan literasi di Indonesia khususnya di Jawa Timur.
Diantara hasil FGD yang digagas penggiat literasi Yusron Aminullah dan Ferry Koto tersebut, peserta sepakat membentuk Forum Literasi Jawa Timur, yang diharapakan dengan jaringan yang dimiliki bisa dikembangkan ke seluruh Indonesia.
“Saat di Makasar sedang diadakan Festival, kami di Surabaya juga diskusi terbatas dengan sejumlah tokoh untuk menemukan cara memaksimalisasikan gerakan literasi,” kata Yusron Aminulloh yang juga master trainer MEP, di Hotel Prime Biz, Gayung Kebunsari, Surabaya, Kamis (5/9/2019).
Tampak hadir dalam FGD tersebut, Prof Dr Suparto Wijoyo Pakar Hukum Lingkungan dan penulis buku dari Universitas Airlangga (Unair), Dr Much Choiri tokoh literasi dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dan tokoh penggagas Gerakan Literasi Sekolah, Satria Darma.
Juga hadir, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arief Rahman, Rella Mart manager hotel Prime Biz yang juga penulis produktif, Syahrul dari PGRI, Rully Anwar, Ali Yusa dari Dewan Pendidikan Surabaya, dan pustakawan Dodot Priambodo.
Satria Darma sangat mengapresiasi pertemuan yang bertujuan mengakselerasi gerakan litrasi di Indonesia tersebut. Ia berharap gerakan literasi tidak hanya berhenti di sekolah, tapi juga menyentuh berbagai profesi lain.
“Diakui atau tidak, gerakan literasi sudah berkembang secara luas. 10 tahun terakhir lahir ratusan bahkan ribuan Guru Menulis, siswa menulis. Maka kita akan gerak terus bagaimana agar tentara dan polisi membaca dan menulis, pasti negara berkembang maju,” papar Satria Darma.
Pada bagian lain Arief Rahman, ketua AMSI Jawa Timur menyampaikan keprihatinanan lemahnya budaya baca yang juga menimpa jurnalis saat ini.
“Bayangkan kalau wartawan tidak suka membaca, maka kualitas yang ditulis pasti rendah. Maka Forum Literasi Jawa Timur ini diperlukan untuk membuat gerakan membaca yang masif di Jawa Timur,” tutur Arief.
AMSI, kata Arief, menyambut baik lahirnya Forum Literasi Jatim dan akan turut mendukung bersama berbagai media yang jadi anggota AMSI dalam memaksimalisasikan gerakan literasi.
Prof Suparto Wijoyo yang aktif menulis di berbagai media mengapresiasi pertemuan tersebut, dan menyampaikan bahwa literasi juga merupakan perintah keimanan dalam Islam.
“Ayo semua membaca dan menggerakan semua orang membaca dan menulis. Karena itu perintah Allah,” ujarnya.
Pada bagian lain, Rella mengisahkan cara yang ia lakukan dalam mendorong orang membaca buku karyanya, yakni melalui lagu yang ia ciptakan sebagai pen-triger.
“Mungkin beberapa orang tidak tertarik awalnya membaca buku saya, untuk mensiasati itu saya menciptakan lagu yang liriknya terkait isi buku. Sehingga jika pendengar lagu penasaran, ia bisa membaca kisah lengkapnya lewat buku karya saya tersebut,” terangnya.
Rella mengusulkan agar lagu dan dongeng bisa dijadikan sarana untuk mengakselerasi literasi di masyarakat.
Yusron menyebut pertemuan pertama ini akan ditindaklnjuti sejumlah pertemuan-pertemuan berikutnya.
“Embiro sudah lahir hari ini. Mari di kampus, sekolah, organisasi dan komunitas masing-masing kita tetap sebarkan virus literasi, tapi forum ini penting untuk menyatukan visi dan berbagi energi dan semangat,” tegas Yusron yang baru saja mendirikan kampung literasi di wisata edukasi DeDurian Park.
Sementara itu, Ferry Koto menyampaikan ke depan untuk menyatukan visi Forum Lietrasi tersebut, akan diadakan beragam kegiatan yang melibatkan berbagai kalangan, dari pembuatan portal literasi, training, seminar, pemberian apresiasi pada karya-karya literasi, dan ragam aktivitas lain.
“Yang jelas, kegiatan ini tak hanya di diskusi. Kita akan bumikan di berbagai aktivitas lain yang menyentuh berbagai kalangan, mulai pelajar, Guru, Mahasiswa, dan berbagai profesi lain, bahkan nelayan dan petani, sehingga literasi masyarakat kita bisa meningkat jauh lebih baik lagi,” pungkasnya.